RADARCIREBON.TV Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merilis informasi gempa hari ini di tenggara Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa 30 September 2025.
Sebagai informasi, BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, yaitu lembaga pemerintah nonkementerian di Indonesia yang bertugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, hingga kualitas udara.
Selain itu, BMKG juga memberikan informasi penting seperti peringatan dini cuaca ekstrem, potensi bencana alam, dan data iklim yang sangat berguna untuk masyarakat, pemerintah, dan sektor industri.
Baca Juga:Gempa Bumi Dangkal M 6,5 Guncang Sumenep: Analisis Sesar Aktif Bawah Laut, Distribusi Getaran Luas, dan DampakAlat Deteksi Gempa Sudah Dipasang Di Loby Gedung Setda Kota Cirebon – Video
Gempa Utama M 6.5 dan Rentetan Susulan
BMKG mengonfirmasi bahwa gempa utama yang terjadi pada Selasa, 30 September 2025, pukul 23:50 WIB, memiliki kekuatan Magnitudo 6.5.
Pusat gempa yang berada di laut ini dipastikan tidak berpotensi tsunami. Guncangan kuat ini kemudian diikuti oleh delapan gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil, menunjukkan proses pelepasan energi lanjutan pada lempeng tektonik.
Getaran Meluas Dirasakan di Berbagai Kota Besar
Dampak guncangan dari gempa utama M 6.5 dirasakan secara luas hingga menjangkau kota-kota besar di Jawa Timur bahkan provinsi lain. Laporan dari warganet di media sosial X menunjukkan getaran yang “cukup kuat & lama” terasa di Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, dan Bali.
Luasnya wilayah yang merasakan getaran ini mengonfirmasi besarnya energi yang dilepaskan oleh gempa utama.
Imbauan Resmi dan Kewaspadaan
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Namun, pihak BMKG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” demikian pesan yang disampaikan BMKG.
Warga diminta untuk tidak panik, menghindari bangunan yang terlihat retak, serta hanya mempercayai informasi dari sumber resmi untuk mencegah penyebaran berita hoaks.