Mereka berlatih keras dan menyusun strategi untuk memenangkan permainan.
Namun, mereka juga menghadapi persaingan dari penasihat dan peserta lainnya.
Saat mempersiapkan Hunger Games, Snow mulai jatuh cinta pada Lucy Gray. Dia menyadari dia tidak ingin dia terluka.
Namun, dia juga tahu bahwa dia harus melakukan apa pun untuk memenangkan pertandingan.
Hunger Games: Balada Burung Penyanyi dan Ular adalah kisah tentang ambisi, cinta, dan pengkhianatan.
Baca Juga:Jadwal Siaran Kualifikasi EURO 2024 Live RCTI dan TV Online iNews TV, Portugal, Inggris dan BelandaONIC Adi Beri Apresiasi untuk Format Anyar MLBB M5 World Championship 2023
Film ini akan memberikan wawasan baru tentang karakter Coriolanus Snow dan bagaimana ia menjadi presiden yang kejam dan haus kekuasaan.
Skor Rotten Tomatoes untuk The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Serpents Sementara itu, seperti di lansir Screen Rant, Skor Rotten Tomatoes untuk film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes juga telah di rilis, dan itu mencetak rekor baru yang tidak terduga untuk waralaba tersebut.
Menjelang peluncuran The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Serpents, Rotten Tomatoes melaporkan bahwa skor kritik film tersebut adalah 67%, pada saat penulisan.
Dengan hanya 46 ulasan, skor ini kemungkinan akan berfluktuasi, namun, saat ini film tersebut merupakan film
dengan rating terendah dalam waralaba, hanya tertinggal 70% dari The Hunger Games: Mockingjay, Part 1 dan The Hunger Games: Mockingjay, Part 2 Berbeda dengan film Hunger Games,
khususnya dua film pertama, tanggapan terhadap The Ballad of Songbirds dan Serpents beragam.Meski skor 67% menunjukkan mayoritas ulasannya positif, bukan berarti prekuelnya diterima dengan baik.
Perasaan umum dalam ulasan positif adalah tentang casting The Ballad of Songbirds and Serpents,
Baca Juga:Kombinasi Squad Trio MDL x Trio MPL, Akankah RRQ Berhasil Untuk Rebut Gelar Juara MPLI 2023!Segini Gaji Asnawi Mangkualam di Jeonnam Dragons, Ternyata Lebih Kecil Dibanding di Indonesia
terutama Zegler, yang tampaknya melakukan pekerjaan yang cukup baik sebagai Lucy.
Namun, dinamika antara Lucy dan Coriolanus sering menjadi sumber kritik.
Meskipun belum tentu merupakan cacat performa, hubungan antara kedua karakter tersebut di anggap kurang di eksplorasi oleh beberapa kritikus, seperti salah satu pengulas dari IGN menulis bahwa prekuelnya “tidak menghabiskan cukup waktu untuk menggambarkan interaksi emosi dan manipulasi yang membentuk karakter tersebut.”