Mengapa Asep Strawberry Lembang Ramai di Kunjungi? Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan Mudik

Mengapa Asep Strawberry Lembang Ramai di Kunjungi? Asep Stroberi, Nasi Liwet yang Identik dengan Mudik
asep strawberry lembang: youtube.com/@CeritaNafisKinara
0 Komentar

2. 15 hari sebelum dan setelah lebaran

Astro memiliki perhitungan keramaian pengunjung sendiri, terlepas dari kapan pemerintah memprediksi puncak arus mudik dan arus balik saban tahunnya. Menurut Nasrun, restorannya kerap diserbu pengunjung dalam kurun waktu 15 sebelum dan setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dalam kurun waktu itu, kapasitas 700-800 kursi yang di siapkan Astro cabang Nagreg seringkali tak dapat menampung pengunjung. “Pengunjung yang enggak kebagian kursi, biasanya sebisa mungkin kami tawarkan lokasi lesehan lain. Jadi kalau pengunjung bersedia, kami siapkan lesehan di teras atau tempat-tempat lainnya yang tidak mengganggu kenyamanan pengunjung,” katanya.

3. Dari mana saja asal pengunjung Astro Nagreg?

Sebagai manajer, Nasrun sering mencatat demografi pengunjung Astro cabang Nagreg. Bukan mewawancarai langsung, pendataan Nasrun di lakukan dengan melihat pelat nomor kendaraan para pengunjung.

Baca Juga:Pemiliki Kucing Harus Sigap Saat Kucing Sedang Birahi: Cara Mengatasi kucing yang Bihari, Tidak Perlu Dikawinkan!Cari Tahu Cara Mengaktifkan TikTok Shop, Ini Syarat dan Ketentuannya

“Jadi, 15 hari sebelum dan setelah lebaran biasanya pengunjung berasal dari Jakarta, Bandung, dan daerah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur),” ujar Nasrun.

Sementara di luar masa-masa mudik lebaran, Astro juga kerap kali menjadi rujukan para wisatawan domestik dan asing yang ingin mencicipi kuliner khas priangan. “Sudah sering kok kami kedatangan wisatawan Jepang, Korea, sampai negara-negara Eropa,” tuturnya.

4. Astro berdiri sejak 2004 dan maju karena rasanya

Pemilik Astro, Asep Haelusna, berulangkali menceritakan bagaimana ia dan istrinya mendirikan salah satu restoran khas Sunda itu. Menurut kisah yang di dengar Nasrun, Asep telah memulai usaha kuliner Nasi Liwet sejak 2004.

“Dulu katanya Astro itu saung-saung tradisional begitu saja. Di bangun dengan pelupuh dan atapnya dari jerami. Ukurannya juga kecil, hanya ada beberapa tempat lesehan saja,” kata Nasrun.

Tempat kami berbincang adalah lokasi pertama Asep dan istrinaya berdagang. Karena memiliki cita rasa kuliner priangan timur yang khas, nama warung nasi liwet Astro Nagreg dengan cepat menyebar di telinga masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, mereka kemudian membeli lahan di sekitar lahan usaha pertamanya. Kini, di cabang Nagreg saja mereka sudah menguasai lahan sekitar 2-3 hektar. Pokoknya, kata Nasrun, pengunjung bisa pegal-pegal kalau ingin mengelilingi Astro Nagreg.

0 Komentar