Menurutnya, pemilu dan pilpres kali ini menjadi batu uji bagi para aparatur negara dalam menjaga marwah demokrasi. Senyampang dengan itu, imbuh Kiai Maman, kontestasi politik kali ini juga menjadi alat ukur sejauh mana demokrasi di semai dan di rawat pasca reformasi tahun 1998.
“Perjalanan bangsa kita dalam menjaga alam demokrasi bukan di lalui dengan mudah. Ada darah dan nyawa dari banyak anak bangsa yang menjadi korban. Jangan sampai sejarah itu di cederai bahkan dirusak dengan ketidaknetralan aparat negara pada pesta demokrasi kita,” kata Kiai Maman menutup.***