RADARCIREBON.TV – Otak merupakan salah satu organ terpenting pada tubuh. Maka agar bisa menjaga kesehatan otak, perlu memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Ada beberapa jenis makanan yang dapat merusak otak yang perlu diketahui.
Otak merupakan organ yang dapat mengontrol semua fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan dan lain-lain. Agar otak masih dapat melakukan fungsinya sebagaimana mestinya, maka mengurangi atau bahkan menghindari makanan yang merusak otak, dapat meminimalisir terjadinya kerusakan.
Adapun beberapa risiko yang dapat terjadi jika terjadi kerusakan otak. Misalnya, dapat mempengaruhi daya ingat, mempengaruhi kecerdasan otak, dan lainnya. Agar bisa terhindari dari risiko tersebut, maka ketahui beberapa jenis makanan yang dapat merusak otak.
Baca Juga:8 Makanan Pengganti Nasi dengan Kalori yang Rendah Bagi Kamu yang Berencana DietJangan Sampai Salah! Ini Dia, Pilihan Wadah yang Aman untuk Menyimpan Makanan
Makanan yang Dapat Merusak Otak
1. Ikan yang Tinggi Merkuri
Ikan merupakan sumber protein dan lemak sehat yang baik untuk tubuh. Namun ada beberapa jenis ikan yang memiliki kadar merkuri yang tinggi dan bisa berubah menjadi racun untuk tubuh. Merkuri bisa ditemukan secara alami di udara, air, dan tanah.
Seseorang yang mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi, dapat berpotensi terpapar racun merkuri. Ada beberapa macam ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti tilefish, ikan todak, ikan tuna mata besar, dan jenis ikan lainnya.
2. Makanan Olahan
Makanan yang telah mendapatkan banyak proses, bisa mengandung banyak gula, lemak, bahkan garam. Biasanya, makanan tersebut akan rendah nutrisi namun tinggi kaalori sehingg akan memicu terjadinya obesitas dan dapat berdampak buruk bagi otak.
Melansir dari Times of India, terdapat studi yang menemukan jika pola makan tinggi bahan-bahan tidak sehat mengakibatkan rendahnya tingkat metabolisme gula di otak dan penurunan jaringan otak. Kedua faktor itulah yang menjadi penanda penyakit Alzheimer.
3. Karbohidrat Olahan
Selanjutnya yakni karbohidrat olahan, termasuk gula dan biji-bijian olahan seperti tepung putih. Karbohidrat olahan mempunyai indeks glikemik tinggi yang berarti termasuk pada karbohidrat yang mudah di cerna dengan cepat. Maka, lonjakan gula darah bisa tiba-tiba terjadi.
Seseorang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula rafinasi mempunyai daya ingat yang lebih buruk. Ada juga studi lain, bahwa lansia yang mengonsumsi lebih dari 58 persen kalori hariannya dari karbohidrat, mempunyai risiko dua kali lipat mengalami gangguan mental ringan dan demensia.