yang membantu meningkatkan kekuatan otot sfingter esofagus bagian bawah.
Sfingter esofagus ini adalah katup yang membantu mencegah asam lambung naik ke atas kerongkongan.
Dengan memperkuat sfingter esofagus, yogurt
dapat membantu mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan,
sehingga mengurangi gejala GERD.
Kandungan lemak dalam yogurt juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya refluks asam lambung.
Lemak yang terkandung dalam yogurt cenderung lebih rendah daripada produk susu lainnya,
sehingga tidak memicu produksi asam lambung yang berlebihan setelah mengonsumsinya.
Selain itu, lemak sehat dalam yogurt, seperti lemak omega-3,
juga membantu mengurangi peradangan di dalam saluran pencernaan, yang dapat mengurangi gejala GERD.
Baca Juga:Simpang siur Buah Lemon, Benarkan Penderita Asam Lambung Dilarang Makan Lemon? Berikut PenjelasannyaSimpang siur Buah Durian, Benarkan Penderita Asam Lambung Boleh Makan Durian? Berikut Penjelasannya
Tidak hanya itu, yogurt juga mengandung kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Studi telah menunjukkan bahwa asupan kalsium yang cukup
dapat membantu mengurangi risiko terjadinya GERD.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua jenis yogurt cocok
untuk semua orang yang mengalami masalah asam lambung.
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap produk susu atau asam dalam yogurt,
sehingga mungkin perlu mencoba jenis yogurt yang berbeda atau membatasi konsumsinya.
Dalam kesimpulan, yogurt dapat menjadi tambahan yang bermanfaat
dalam mengelola masalah asam lambung seperti GERD.
Dengan kombinasi probiotik, protein, lemak sehat, dan kalsium,
yogurt dapat membantu menetralkan asam lambung, memperkuat sfingter esofagus,
mengurangi peradangan, dan mengurangi gejala yang tidak nyaman.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau mempertimbangkan perubahan dalam diet Anda.