Seiring waktu, air di lautan awal menguap. Uap air tersebut kemudian dapat bereaksi dengan senyawa atmosfer lainnya melalui proses kimia untuk membentuk lingkungan yang mendukung kehidupan awal.
3. Perubahan Kondisi Laut
Aktivitas vulkanik yang tinggi pada masa Archaic menyebabkan terlepasnya mineral dan unsur kimia ke dalam air laut. Hal ini dapat mempengaruhi salinitas dan komposisi air laut. Kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang berbeda dengan kondisi laut saat ini. Suhu permukaan laut: Suhu laut pada periode Archaic mungkin berbeda dengan kondisi saat ini. Suhu permukaan laut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas radiasi matahari dan komposisi atmosfer..
4. Evolusi Awal Kehidupan
Di lingkungan kuno, kondisi terestrial diperkirakan mendukung pembentukan molekul organik awal seperti asam amino dan nukleotida. Proses kimia di lingkungan ini, termasuk reaksi di lautan atau mata air panas bumi, mungkin menjadi dasar bagi kehidupan di kemudian hari.
Baca Juga:Mudah Dimengerti : Inilah Pengertian dan Rumus Peluang dalam MatematikaFakta Menarik Yang Harus Kamu Tahu! Inilah Penyebab Ayam Berkokok di Malam Hari
Salah satu teori tentang asal usul kehidupan, yang disebut “dunia RNA”, menunjukkan bahwa RNA bisa menjadi kuncinya. sebuah molekul pada tahap awal perkembangannya. RNA tidak hanya mampu menyimpan informasi genetik, tetapi juga dapat berperan sebagai katalisator reaksi kimia, seperti fungsi DNA dan protein dalam kehidupan modern.