- Tes darah, untuk mendeteksi kadar arsenik dalam darah; mengukur kadar elektrolit dalam tubuh, terutama kalsium dan magnesium; serta menghitung jumlah sel darah
- Tes urine, untuk mendeteksi kadar arsenik dalam urine
- Tes kadar arsenik dari kuku dan rambut
- Elektrokardiogram, untuk melihat kerja jantung, khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung
- Kadar arsenik dalam tubuh dianggap meningkat jika melebihi 50 mikrogram per liter darah atau urine. Namun, keracunan yang terjadi secara akut dan berbahaya dapat mencapai 5–100 kali lipat dari angka tersebut.
Pengobatan Keracunan ArsenikHingga saat ini, belum di temukan obat untuk mengatasi keracunan arsenik. Upaya terbaik yang bisa di lakukan kepada seseorang yang keracunan arsenik adalah dengan menjauhkannya dari paparan arsenik.
Masa penyembuhan keracunan arsenik tergantung pada tingkat keparahan dan lamanya gejala yang di alami.
Meski metode cuci darah (hemodialisis) bisa membuang arsenik dalam darah, prosedur ini hanya efektif jika arsenik belum terikat pada jaringan.
Baca Juga:Selain Bisa Mempercantik Penampilan,Ternyata Memiliki Bahaya Saat Memakai Kutek.Pertimbangkan Kembali Saat Ingein Diet,Ini Dia Manfaat dan Resiko Diet Vegetarian.
Selain itu, pasien bisa menjalani terapi khelasi dengan obat-obatan succimer atau dimercaprol. Terapi ini bertujuan untuk mengikat zat arsenik dalam darah agar bisa di buang melalui urine.
Tampa di sadari kita tidak mengetahui ada bahaya keracunan arsenik pada kesehatan tubuh kita bisa jadi karena di sebabkan oleh pemakaian kutek atau cat kuku.