Kosmetik tersebut di beri nama Wardah dan mendapat respon baik dari pelanggan. Tahun 1995 Wardah masuk ke pasaran.
Kosmetik Wardah menjunjung moto keamanan dan kenyamanan. Hal ini di tujukan untuk muslimah yang ingin tampil elegan tanpa harus memikirkan kandungan dari bahan pembuat riasannya tersebut.
Kosmetik Wardah dengan cepat di terima oleh masyarakat terutama kaum muslimah di Indonesia.
Tahun 1999-2003 penjualan kosmetik Wardah mengalami peningkatan drastis.
Baca Juga:Calon Masinis Indonesia Mulai Menjalani Pelatihan dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell Menyatakan Bahwa Nilai Rupiah Naik per tanggal 15 Ini.
Hal ini membuat Wardah menjadi salah satu kosmetik pilihan masyarakat Indonesia.
Strategi pemasaran yang baik dan manajemen perusahaan yang benar membuat produk Wardah menjadi penguasa di pasar nasional.
Distrubusi produk ini tidak hanya di pasar nasional saja, namun sampai ke pasar mancanegara seperti Malaysia. Wardah menjadi produk kosmetik yang sangat laku di Malaysia.
Tahun 2011 perusahaan Nurhayati Subakat berganti nama. Awalnya bernama PT. Pusaka Tradisi Ibu menjadi PT. Paragon Technology and Innovation. Perusahaan ini menaungi ratusan merek kosmetik di Indonesia.
Nurhayati Subakat pernah mendapat pengharagaan sebagai CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia.
Hal ini menunjukkan hasil kerja keras dari Nurhayati selama ini. Dia membuat perusahaannya melambung tinggi.
Sebagai motivasi kita untuk terus tumbuh dan berkembang yuk cari tahu
Profil Nurhayati Subakat
Baca Juga:Perusahan Asal Singapura yakni Grab Membuat Inovasi Fitur Keselamatan Berbasis Suara .Bukan Di hapus Akan Tetapi Akan Lebih Diatur Mekanisme KRIS BPJS Kesehatan.
Nurhayati Subakat lahir di kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 27 juli 1950. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.
Di Padang Panjang, beliau sekolah di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri hingga kemudian beliau pindah ke Padang dan melanjutkan sekolahnya di Kota Padang.
Sejak kecil, Nurhayati Subakat memiliki otak yang cerdas, terbukti gadis minangkabau ini berhasil di terima di Institut Teknologi Bandung (ITB) di jurusan Farmasi.
Di kampus itu juga ia bertemu dengan lelaki yang kini menjadi suaminya yaitu Sabakat Hadi.
Setelah menyelesaikan kuliah tepat waktu, ia kemudian pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat dan bekerja di rumah sakit di kota Padang sebagai seorang Apoteker.
Setelah lama bekerja di rumah sakit, Nurhayati Subakti kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahahan kosmetik terkenal sebagai staf quality control.