3. Memperhatikan komunikasi nonverbalEkspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa tubuh kita lebih efektif dibandingkan kata-kata. Isyarat nonverbal 65 hingga 93 persen lebih efektif dibandingkan kata-kata lisan. Dan ketika kita berbeda pendapat, kita lebih mengandalkan sinyal nonverbal daripada kata-kata yang diucapkan. Pemimpin harus mampu membaca isyarat nonverbal. Misalnya, karyawan yang tidak ingin mengungkapkan ketidaksetujuan atau kekhawatirannya dapat mengungkapkan ketidaksenangannya dengan menyilangkan tangan atau menolak melakukan kontak mata. Jika Anda mengetahui bahasa tubuh orang lain, Anda mungkin bisa menyesuaikan taktik komunikasi Anda. Isyarat nonverbal harus selalu mendukung pesan Anda. Konflik antara komunikasi verbal dan nonverbal bisa sangat membingungkan. Yang terburuk, hal ini dapat merusak pesan Anda dan kepercayaan tim Anda terhadap Anda, organisasi Anda, dan bahkan diri Anda sendiri.
4. Perhatikan nada bicaramuCaramu mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang kamu katakan. Seperti isyarat nonverbal lainnya, nada dapat menambah kekuatan dan penekanan pada suatu pesan, atau dapat melemahkannya sama sekali. Nada bicara bisa menjadi faktor yang sangat penting dalam pertengkaran dan konflik di tempat kerja. Kata-kata yang dipilih dengan baik dan berkonotasi positif akan menciptakan niat baik dan kepercayaan. Memilih kata-kata yang salah dengan makna yang tidak jelas atau negatif dapat dengan cepat menimbulkan kesalahpahaman. Nada saat berbicara tidak hanya mencakup pilihan kata, tetapi juga volume, resonansi, dan intonasi. Dalam waktu nyata, mungkin sulit untuk mengontrol suara sesuai keinginan Anda. Namun jika Anda memperhatikan nada bicara Anda, Anda dapat mengubah komunikasi Anda, meskipun sepertinya arahnya salah.