Menurut Gregorius Adi Trianto, Wakil Presiden Eksekutif Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, pihaknya menargetkan 16.500 peserta, termasuk pegawai sukarela PLN, komunitas, dan stakeholder. Gregorius mengatakan bahwa program khusus di Waduk Saguling dilaksanakan dalam kolaborasi dengan Komunitas Bening Saguling, yang dibangun oleh PLN Indonesia Power.
“Green Employee Involvement ini adalah wadah yang kami inisiasi untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai PLN agar terlibat secara aktif sebagai relawan dalam program peduli lingkungan. Dengan kepedulian ini diharapkan juga pegawai dapat menjadi influencer bagi stakeholders dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” tutur Gregorius.
Gregorius menjelaskan bahwa sampah yang dikumpulkan akan dipilah secara langsung antara yang bernilai tinggi dan yang bernilai rendah, serta yang organik dan anorganik. Kemudian, sampah dipilah dan didaur ulang menjadi barang berguna. Di antaranya, eceng gondok dan sampah organik diolah menjadi pakan ternak, pupuk cair, kerajinan, dan batako.
Baca Juga:Ini Alasan PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Beberapa Daerah SumateraMengenal Aurelie Moeremans: Dari Karier Gemilang hingga Kehidupan Pribadi yang Menginspirasi
Menjadikan ekonomi lebih menguntungkan bagi masyarakat, dan tentu saja menghasilkan lebih banyak nilai dari apa yang pada dasarnya adalah sampah yang kemudian dapat diubah menjadi nilai yang lebih produktif bagi manusia dan bagi kita semua. Agenda rutin PLN Grup termasuk kegiatan Employee Volunteering Program. Ke depan, akan ada inovasi dalam pengelolaan sampah yang mencakup pemanfaatan kembali sampah daur ulang untuk mengurangi volume sampah.
“Melalui aksi ini bukan hanya teratasi dengan baik persoalan sampah tetapi menambah value sehingga masyarakat di sekitar kita pun turut merasakan dampak ekonomi sirkular,” tegas Gregorius.