Keutamaan Hari Tasyik Hingga Amalan dan Larangan

foto:suraya.co.id
foto:suraya.co.id
0 Komentar

RADARCIREBON.TV Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya Idul Adha. Keutamaan hari Tasyrik hingga amalan dan larangannya menjadi hal yang penting untuk diketahui.

Idul Adha merupakan salah satu hari besar Islam yang diperingati setiap 10 Zulhijah. Tahun ini, hari raya Idul Adha jatuh pada Senin 17 Juni 2024.

Ketika Idul Adha, jemaah haji menjalankan rukun melempar jumrah di Mina. Sementara muslim yang tidak berhaji merayakan Lebaran dengan menyembelih hewan kurban

Baca Juga:Carlos Alcaraz Keluar Sebagai Juara French Open 2024Luciano Spaletti Menilai Italia Belum Mencapai 100% Potensi Jelang Euro 2024

kata lain, hari Tasyrik merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar atau 10 Zulhijah.

Dikutip dari laman Kemenag, pemerintah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu 8 Juni 2024. Sementara Idul Adha 10 Zulhijah bertepatan Senin 17 Juni 2024.

Berpedoman pada keputusan tersebut, maka hari Tasyrik 2024 tiga hari dimulai hari Selasa 18 Juni 2024. Berikut jadwal selengkapnya hari Tasyrik 2024.

11 Zulhijah 1445 Hijriah: Selasa 18 Juni 202412 Zulhijah 1445 Hijriah: Rabu 19 Juni 202413 Zulhijah 1445 Hijriah: Kamis 20 Juni 2024

Hari Tasyrik 

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, hari Tasyrik merupakan sebutan untuk tiga hari setelah Idul Adha, yakni 11, 12, dan 13 Zulhijah. Hari Tasyrik merujuk pada kata ‘tasyriq’ yang berarti penghadapan ke arah timur (sinar matahari).

Kata tasyrik sendiri diambil dari bahasa Arab “syarraqa” yang berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu. Selain itu, tasyrik turut diartikan sebagai penghadapan sinar matahari ke arah timur.

وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Zulhijah) setelah hari nahar (10 Zulhijah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari. (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, (Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H), juz IV, halaman 273).

Baca Juga:RIIZE Rilis Teaser Pertama Comeback " BOOM BOOM BASS"Review Infinix Note 40 Series Racing Edition

Sementara menurut Ibnu Hajar al-‘Asqalani, hari Tasyrik digunakan untuk menjemur daging yang akan dijadikan dendeng. Hal ini karena daging kurban yang melimpah dapat disimpan dalam jangka panjang dengan cara dijemur.

Terdapat pula sebagian ulama lain yang berpendapat hari Tasyrik merujuk pada pelaksanaan salat Idul Adha yang berlangsung ketika matahari memancarkan cahaya. Sedangkan, ulama lain ada yang mengatakan, Tasyrik adalah takbir pada setiap seusai salat.

0 Komentar