RadarCirebon.TV- Sering kita mendengar penyakit gagal Jantung merupakan organ vital dalam tubuh kita.
Yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh organ dan jaringan tubuh demi memenuhi kebutuhan oksigen dan metabolik agar tubuh kita dapat tetap berfungsi dengan baik.
Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompakan darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Baca Juga:Isi Kandungan Obat Penurun Kadar Darah Yakni Angiotensin II Receptor Blockers (ARB),Simak Penjelasannya!Cara Mengonsumsi Captopril Beserta Efek Samping Yang Di Timbulkan !
Gagal jantung merupakan manifestasi akhir paling buruk dari hampir semua penyakit jantung mulai dari penyakit jantung koroner.
Penyakit jantung hipertensi, kelainan katub jantung, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati dan penyakit jantung lain.
Semakin tahun jumlah penderita gagal jantung semakin bertambah dengan adanya kemajuan dalam pengobatan.
Dan intervensi penyakit jantung sehingga banyak penderita penyakit jantung yang dapat bertahan hidup lebih lama sampai pada stadium gagal jantung.
Determinan dari fungsi kontraktil jantung dapat di lihat dari cardiac output (CO), Stroke Volume (SV), dan Heart Rate (HR).
Untuk penyakit Stroke Volume adalah volume darah yang di pompakan jantung dalam sekali denyut, Heart Rate adalah jumlah denyut jantung per menit, dan Cardiac Output merupakan volume darah yang di pompakan dalam satu menit.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa CO = SV x HT. Stroke Volume sendiri di pengaruhi oleh preload (volume darah yang masuk ke dalam atrium kanan jantung dari vena sistemik), kontraktilitas, dan afterload (resistensi arteri sistemik).
Baca Juga:Gangguan ginjal Dapat Di Sebabkan Oleh Terlalu Sering Mengonsumsi Junk food !4 Jenis Mikroorganisme Yang Menyababkan Penyakit Pada Tubuh Kita !
Pada seorang penderita gagal jantung, jantung tidak mampu memompakan darah secara adekuat sehingga terjadi penurunan cardiac output.
Gagal jantung bisa di akibatkan oleh gangguan kontraksi jantung (disfungsi sistolik), gangguan relaksasi jantung (disfungsi diastolik), ataupun keduanya.
Karena tekanan darah di formulasikan sebagai CO x Resistensi Perifer, maka penurunan CO juga biasanya menurunkan tekanan darah.
Akibat penurunan cardiac output pada penderita gagal jantung, tubuh merespon dengan beberapa mekanisme kompensasi.
Salah satunya adalah perubahan neurohumoral. Mekanisme neurohumoral meliputi respon baroreseptor dan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron.
Baroreseptor merespon penurunan tekanan darah dengan menghantarkan sinyal ke medulla oblongata.