Para Kiai di Jawa Barat Berharap PBNU Fokus Urus Umat dan Keagamaan Ketimbang Cawe-Cawe Politik

dok.ist
foto: Hs/dok.ist
0 Komentar

Sementara soal cap pro zionis kepada Gus Yahya harus dijawab segera. Menurutnya, indikasi kedekataan dan kemitraan Yahya Cholil Tsaquf dengan gerakan Zionis internasional sudah tercium lama, hingga akhirnya terbuka saat kunjungannya ke Israel pada tahun 2018 silam saat menjadi Katib Aam PBNU.

Kunjungan Gus Yahya ke Israel dan pertemuannya dengan Presiden Israel, Benjamin Netanyahu, adalah tindakan yang mencederai perjuangan bangsa Palestina dan mengkhianati semangat Nahdlatul Ulama (NU) yang berkomitmen untuk memerdekakan Palestina. Tindakan ini adalah bentuk pengkhianatan yang tidak hanya melukai hati umat Islam Indonesia, tetapi juga merusak citra PBNU sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

“Kedekatan dengan Zionis bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dipegang teguh oleh NU. Al-Quran dan hadis mengajarkan umat Islam untuk berdiri di pihak yang tertindas, bukan merangkul penjajah. Qanun Asasi NU dan Pembukaan UUD 1945 dengan jelas menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Tindakan Yahya Cholil Tsaquf ini tidak hanya menunjukkan ketidakpekaan terhadap penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga menunjukkan sikap yang bertentangan dengan dasar-dasar perjuangan bangsa Indonesia,” kata Kiai Syakur.

Baca Juga:6 Rekomendasi Hand & Body Lotion untuk Kulit Kusam: Pilihan Terbaik untuk Menyegarkan dan Mencerahkan Kulit7 Rekomendasi Hand & Body Lotion yang Bagus untuk Kulit Kering

Terakhir soal pernyataan publik yang dikeluarkan oleh sejumlah pengurus PBNU dalam beberapa tahun terakhir seringkali menciptakan kegaduhan dan konflik, baik di kalangan internal NU maupun di masyarakat luas. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mendalam karena NU, sebagai organisasi ulama terbesar di Indonesia, memiliki sejarah panjang dalam menjaga marwah dan kehormatan melalui kebijakan yang bijaksana dan santun. Namun, belakangan ini, banyak pernyataan dari PBNU yang justru memancing kontroversi, yang pada gilirannya mempengaruhi kepercayaan dan simpati publik terhadap NU.

“PBNU harus menyadari bahwa setiap pernyataan yang dikeluarkan memiliki dampak yang luas. Pernyataan yang memancing kegaduhan akan merusak kepercayaan dan simpati publik terhadap NU. Oleh karena itu, sangat penting bagi PBNU untuk kembali ke prinsip dasar NU yang selalu menjaga kesantunan dan kebijaksanaan dalam bersikap. Dengan demikian, NU dapat kembali dihormati sebagai organisasi ulama yang kompeten dan berwibawa, serta mampu menjalankan peran strategisnya dalam menjaga kedamaian dan keutuhan masyarakat Indonesia,” kata Kiai Syakur menutup.

0 Komentar