Sementara Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengapresiasi langkah sinergi dan kolaborasi TPID Wilayah Jawa yang berfokus dalam penanganan inflasi pangan. Namun demikian, ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah masih menjadi tantangan utama dalam stabilisasi harga pangan.
“Optimalisasi produktivitas perlu didorong dengan langkah-langkah quick win seperti program IP 300 untuk komoditas padi, penggunaan Proliga Cabai untuk komoditas aneka cabai, dan True Shallot Seed (TTS) untuk bawang merah diyakini dapat memitigasi dampak anomali cuaca pada ketersediaan pasokan” Ujar Ferry.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Sekretaris Daerah, Sumarno, menyampaikan bahwa GNPIP merupakan bentuk komitmen dan keseriusan kerja sama TPID di tingkat provinsi maupun Kabupaten/Kota di wilayah Jawa dalam upaya pengendalian inflasi daerah.
Baca Juga:Permintaan Maaf dan Klarifikasi BPIP Atas Kontroversi Paskibraka dan HijabIni Dia! Perbedaan Sunscreen dan Sunblock: Mana yang Tepat untuk Anda?
“TPID Provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti hasil Rakor TPIP-TPID wilayah Jawa melalui sinergi bersama dalam program integrasi dari hulu hingga hilir, Untuk itu, pada Rakor TPIP-TPID wilayah Jawa hari ini di Semarang telah disepakati 3 langkah strategis yaitu”.
Diantarnya, Peningkatan produktivitas pangan mengatasi anomali cuaca dengan penerapan inovasi teknologi budi daya, penguatan produksi di tengah meluasnya alih fungsi lahan, serta penguatan ekosistem pangan yang integrated.
Beberapa program penguatan produktivitas pangan lainnya juga diusung dalam gelaran GNPIP wilayah Jawa seperti fasilitasi bantuan sarana prasarana kepada 28 gapoktan/pelaku usaha di wilayah Jawa dan program dukungan pembiayaan.
Lebih lanjut sebanyak 13 KAD baru intra Jawa berhasil disepakati malelui peningkatan peran BUMD/BUMP. Pada gilirannya BUMP/BUMD diharapkan dapat mendorong nilai tambah komoditas pangan melalui program hilirisasi. Optimalisasi BUMD dan BUMP selama semester I 2024 juga dilakukan dengan perluasan 147 kios TPID menjadi 924 kios TPID yang tersebar di wilayah Jawa.