Review dan Sinopsis 500 Days of Summer: Sebuah Cerita Tentang Cinta yang Realistis

1. 500 Days of Summer/Kompasiana.com
1. 500 Days of Summer/Kompasiana.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – “500 Days of Summer” adalah sebuah film romantis yang dirilis pada tahun 2009, disutradarai oleh Marc Webb, dengan naskah yang ditulis oleh Scott Neustadter dan Michael H. Weber.

Film ini dibintangi oleh Joseph Gordon-Levitt sebagai Tom Hansen dan Zooey Deschanel sebagai Summer Finn.

Dengan pendekatan naratif yang unik dan penggunaan alur cerita non-linear, film ini berhasil mencuri hati penonton dengan cara yang berbeda dari kebanyakan film romantis pada umumnya.

Baca Juga:Inilah 7 Film Barat Terbaik Sepanjang Masa yang Tidak Boleh DilewatkanMahasiswi Kkn Tim II Undip Asal Cirebon Membangun Kesadaran Pajak Umkm Untuk Masa Depan Ekonomi Lokal

“500 Days of Summer” bukanlah sekadar kisah cinta, tetapi juga sebuah refleksi tentang kenyataan dan ekspektasi dalam hubungan romantis.

Sinopsis

Film ini dibuka dengan pernyataan bahwa “500 Days of Summer” bukanlah kisah cinta, melainkan kisah tentang cinta.

Pernyataan ini menjadi inti dari narasi yang akan disampaikan sepanjang film.

Kisah ini berfokus pada hubungan antara Tom Hansen, seorang pria muda yang bekerja sebagai penulis kartu ucapan di Los Angeles, dan Summer Finn, asisten baru bos Tom.

Tom adalah seorang pria yang percaya pada cinta sejati dan yakin bahwa suatu hari dia akan menemukan wanita yang tepat untuknya.

Ketika Tom bertemu Summer, dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Summer, di sisi lain, adalah wanita yang tidak percaya pada cinta sejati dan lebih memilih hubungan yang santai tanpa komitmen serius.

Perbedaan pandangan inilah yang menjadi inti dari dinamika hubungan mereka.

Baca Juga:Mahasiswi Tim II KKN UNDIP Asal Cirebon Memberikan Edukasi Qris Di Desa Amongrogo, Jawa TengahLike Stars on Earth: Kisah Inspiratif Tentang Anak dengan Disleksia yang Mengubah Hidupnya

Alur Non-Linear

Salah satu keunikan “500 Days of Summer” adalah alur ceritanya yang non-linear.

Film ini tidak menceritakan kisah cinta Tom dan Summer secara kronologis, melainkan meloncat-loncat antara hari-hari yang berbeda dalam rentang 500 hari hubungan mereka.

Alur ini memungkinkan penonton untuk melihat momen-momen indah dan pahit dalam hubungan mereka secara bergantian, menciptakan kontras yang kuat antara ekspektasi dan kenyataan.

Contohnya, film ini memperlihatkan momen di mana Tom dan Summer tertawa bersama dan saling mencintai, hanya untuk kemudian langsung beralih ke momen di mana hubungan mereka berada di ambang kehancuran.

Teknik ini menyoroti betapa rapuhnya hubungan manusia dan bagaimana harapan seseorang bisa hancur dalam sekejap.

0 Komentar