Dimana, kata Imam Saputra, kolaborasi program Pemadam Kelaparan untuk meningkatkan kemandirian dan mengentaskan masalah kesejahteraan sosial bisa menggunakan skema kolaborasi. Dimana baik Ponpes, UMKM maupun kelompok masyarakat bisa memanfaatkan program ini secara berkelanjutan dan mandiri. Dengan perhitungan, kata Imam, dari produsen dikenakan biya paket sebesar Rp3.200/pack kemudian bisa dijual kembali oleh Ponpes maupun UMKM Rp5.000/pack dengan selisih keuntungan Rp1.800/pack sekali produksi sebanyak 5.000 pack. Atau bisa juga dengan skema dari produsen Rp3.200 dijual Rp4.000 dengan selisih keuntungan Rp800/pack untuk Ponpes untuk sekli produksi 5.000 pack. Sementara sehari, bisa 3 kali produksi (pagi, siang dan malam) atau setara 1.500 pack dengan keuntungan yang cukup lumayan setiap harinya.
Dengan komitmen tersebut, Pasangan RAHIM berharap dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat Cirebon.
“Ini komitmen kami, bisa juga kita distribusikan secara gratis bagi masyarakat khusus. Namun demikian, kami berharap juga ada kemandirian bagi Pondok Pesantren, pelaku UMKM maupun kelompok masyarakat di Kabupaten Cirebon lewat program Pemadam Kelaparan ini,” ungkapnya.
Baca Juga:Lomba Senam Jingle Pilkada 2024 Di 40 Kecamatan – VideoSosialisasi Pada Pelajar Tentang Bahaya Aktivitas Di Jalan Tol – Video
Tentu, lanjut Imam, Pasangan RAHIM berharap peran serta aktif masyarakat lewat program-program visioner dan inovatif dibandingkan pasangan calon lainnya. ()