6. Bao bao fan
Puding beras yang disebut bao bao fan adalah hidangan penutup yang disajikan selama Tahun Baru Imlek. Puding ini terbuat dari delapan jenis buah kering, termasuk manisan melon dan kismis.
Eight treasure rice pudding adalah nama lain dari Bao bao fan. Dalam kebudayaan Tionghoa, kata “delapan” pada namanya berfungsi sebagai simbol kekayaan. Selain itu, rasanya yang manis dan cara penyajiannya yang indah merupakan simbol keberuntungan untuk tahun baru.
7. Kue moci
Kue moci terbuat dari tepung ketan dan memiliki tekstur kenyal. Moci memiliki bentuk bulat dan isian yang mirip dengan tang yuan. Namun, moci tidak disajikan dengan kuah; sebaliknya, mereka dapat dimakan langsung setelah dikukus dan dilapisi tepung.
Baca Juga:Hidang Manis yang Membawa Kebahagiaan di Tahun Baru: Inilah Resep Kue Kacang Khas ImlekNian Gao: Resep Kue Tradisional Imlek untuk Keberuntungan dan Penuh Makna
Kue moci, hidangan khas Imlek, dianggap sebagai penambal buruk tahun sebelumnya. Mereka yang memakannya diharapkan memiliki hidup yang lebih baik di tahun berikutnya.
8. Ikan bandeng utuh
Saat Imlek, Anda harus makan ikan utuh. Ini karena ikan utuh dalam bahasa Mandarin disebut “yú”, yang berarti “berlimpah”. Orang-orang percaya bahwa makan ikan utuh di hari Imlek akan membawa rezeki yang banyak di tahun baru.
Karena ikan bandeng biasanya merupakan simbol keberuntungan dan kelancaran, ikan ini biasanya dipilih untuk dihidangkan. Ikan bandeng dikukus dari kepala sampai ekornya. Kepala ikan harus dihadapkan kepada anggota keluarga yang paling tua dan mereka harus memakannya pertama kali.
9. Cháng shòu miàn
Bagi orang Tionghoa, câng shòu miàn, atau mie panjang umur, selalu menjadi hidangan istimewa. Setiap perayaan, termasuk Imlek, memiliki makanan satu ini.
Makanan khas Imlek ini, seperti namanya, merupakan simbol keberhasilan dan umur panjang. Semakin panjang mie, semakin baik. Saat Imlek, orang Tionghoa makan cháng shòu miàn untuk mendapatkan umur panjang dan kesuksesan.
10. Kue keranjang
Nian gao, atau kue keranjang di Indonesia, terbuat dari campuran tepung ketan, air, dan gula merah. Selanjutnya, adonan dimasak dalam waktu yang lama hingga teksturnya mengental dan siap untuk dicetak.