Setelah menopause
Kadar kolesterol wanita sering meningkat saat mereka memasuki masa menopause. Sebelum menopause, estrogen dianggap melindungi terhadap penyakit jantung, dan kadar estrogen yang lebih rendah pascamenopause mungkin berkontribusi terhadap peningkatan ini.
Studi tahun 2019 menemukan bahwa terapi penggantian hormon dapat mengurangi kadar kolesterol dan risiko pembekuan darah pada wanita pascamenopause. Namun, studi lain tahun 2019 tidak menemukan hubungan langsung antara kolesterol dan kadar estrogen total pada wanita pascamenopause.
Kadar kolesterol perempuan sebelum menopause, selama kehamilan, dan setelah menopause dipengaruhi oleh estrogen, yang memainkan peran penting dalam regulasi kolesterol sepanjang hidup perempuan. Memahami pola-pola ini dapat membantu perempuan menjaga kesehatan jantung dan kolesterol mereka dengan lebih baik.
Baca Juga:4 Daftar Mobil Hatchback Paling Dicari pada Awal Tahun 2025Jangan Sampai Salah Pilih! Ini Dia 6 Jenis Mobil untuk Performa Terbaik yang Perlu Diketahui
2. Faktor risiko terkait kondisi kesehatan
Risiko mengalami kadar kolesterol tidak sehat yang lebih tinggi terkait dengan kondisi medis tertentu, termasuk:
- Penyakit ginjal kronis.
- Diabetes.
- Penyakit tiroid (hormon tiroid tinggi atau rendah).
- Lupus.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- HIV.
Beberapa kondisi, seperti PCOS, hanya terjadi pada perempuan, sementara yang lain lebih umum pada perempuan, seperti lupus dan penyakit tiroid.
3. Kadar kolesterol normal untuk perempuan
Dalam tes kolesterol, nilai total kolesterol, HDL, dan LDL diukur dalam miligram per desiliter (dL) darah.
Kolesterol total
- Kadar ideal: Kurang dari 200 mg/dL.
- Batas tinggi: 200–239 mg/dL.
- Tinggi: 240 mg/dL atau lebih.
HDL
- Kadar kolesterol HDL harus lebih tinggi untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
- Untuk perlindungan terhadap penyakit jantung, seseorang harus memiliki kadar HDL 60 mg/dL atau lebih. Orang dengan kadar HDL lebih rendah dari 40 mg/dL memiliki faktor risiko besar untuk penyakit jantung.
LDL
- Kadar LDL harus tetap rendah.
4. Gejala kolesterol tinggi pada perempuan
Mayoritas orang dengan kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala apa pun, menunjukkan bahwa mereka mengalami masalah lain dalam tubuh mereka. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dan kadar kolesterol baik yang rendah meningkatkan risiko kondisi berikut, yang jika parah dapat menyebabkan gejala:
- Tekanan darah tinggi: Banyak orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki gejala apa pun. Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan pusing, nyeri dada, sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, kecemasan, dan kesulitan bernapas. Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Diabetes tipe 2: Gejalanya mungkin termasuk rasa haus yang meningkat, rasa lapar yang meningkat, sering buang air kecil, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, kelelahan, penglihatan kabur, luka atau bisul yang tidak kunjung sembuh, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Penyakit arteri perifer (penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di tungkai bawah): Gejalanya dapat meliputi nyeri di kaki saat beraktivitas fisik, yang membaik dengan istirahat, kulit halus dan berkilau, rambut rontok, lemas, borok kaki, dan jari kaki dingin atau mati rasa.
- Stroke: Tanda dan gejala stroke dapat meliputi senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba; gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba; bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung; kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh; rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba; sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya; gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar, sempoyongan). Stroke merupakan keadaan darurat medis dan kamu harus segera mencari perawatan medis.