Perusahaan yang lebih formal didirikan oleh Zijlker dengan nama Royal Dutch Petroleum Company pada tahun 1890, yang kemudian menjadi bagian dari Royal Dutch Shell. Perkembangan perusahaan terus berkembang, dan pencarian minyak di Sumatra menjadi dasar untuk ekspansi Shell di Indonesia dan di seluruh dunia.
3. Perkembangan bisnis Shell Indonesia
Dengan waktu, Shell Indonesia telah berkembang mencakup kedua sektor hulu (upstream) dan hilir (downstream). Di sektor hilir, Shell Indonesia mengelola berbagai bisnis, termasuk distribusi bahan bakar, pelumas untuk berbagai jenis kendaraan dan industri, serta bitumen yang digunakan dalam proyek pembangunan jalan.
Saat ini, Shell Indonesia mempekerjakan lebih dari 300 orang dan beroperasi di lebih dari 170 stasiun pengisian bahan bakar di Jabodetabek, Bandung, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Perusahaan terus memperkuat posisinya di pasar bahan bakar nasional.
Baca Juga:Cotton Bud Memiliki Banyak Fungsi: Inilah 5 Fungsi yang Tak Terduka Selain untuk Membersihkan Telinga!Anti Zonk! Inilah 5 Trik Jitu Memilih Labu Kuning yang Matang dan Siap untuk Diolah!
Selain itu, pabrik pelumas Shell di Marunda merupakan salah satu fasilitas produksi penting dalam rantai pasokan Shell di seluruh dunia. Fasilitas tambahan termasuk terminal penyimpanan bahan bakar di Gresik, Jawa Timur, yang memainkan peran penting dalam mengirimkan produk energi ke berbagai wilayah di Indonesia.