Selain itu, ada beberapa institusi pendidikan yang memungkinkan peserta didik menggunakan smartphone selama proses belajar-mengajar yang telah disetujui oleh guru. Perangkat digital dapat digunakan untuk berpartisipasi dalam proyek berbasis teknologi, mengikuti kuis online, atau mencari referensi online. Tujuan utama kebijakan “Pause Numérique” adalah agar setiap pengecualian ini diatur secara ketat oleh institusi agar penggunaan smartphone tetap terkendali dan tidak disalahgunakan.
4. Eksperimen dan dampak dari aturan “Pause Numérique”
Eksperimen kebijakan “Pause Numérique” dimulai di lebih dari 199 sekolah di Prancis untuk menguji seberapa efektif membatasi penggunaan HP untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Siswa diminta untuk menyimpan HP mereka di kotak yang disediakan saat masuk sekolah. Mereka baru dapat mengambilnya setelah jam sekolah selesai. Tujuan utama eksperimen ini adalah untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh penggunaan HP, meningkatkan fokus siswa dalam belajar, dan mengurangi efek negatif media sosial seperti perundungan daring dan penyebaran konten negatif.
Diharapkan bahwa eksperimen ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperbaiki iklim sosial di sekolah. Namun, kebijakan ini kontroversial, terutama karena orang tua dan siswa menganggap pembatasan terlalu ketat. Menurut Le Monde dan Le Journal du Palais, beberapa wali murid khawatir bahwa kebijakan ini akan membatasi kebebasan siswa untuk menggunakan teknologi untuk tujuan pendidikan atau komunikasi, sehingga mereka tidak dapat menggunakannya dengan bebas. Selain itu, ada kekhawatiran tentang tanggung jawab jika loker sekolah dicuri. Ini menjadi masalah serius karena sekolah dapat dimintai pertanggungjawaban jika terjadi pelanggaran keamanan atau pengawasan yang tidak cukup. Peraturan internal menyatakan bahwa siswa bertanggung jawab atas barang bawaan mereka, tetapi ini bergantung pada keadaan dan peraturan setempat.
Baca Juga:Yuk, Jangan Sampai Salah Beli! Inilah 5 Pilihan Smartwatch Xiaomi Berkualitas Terbaik di 2025Lagi Cari Speaker Outdoor untuk Mendaki? Yuk Simak 5 Pilihan Termurah dan Berkualitas
Orang tua atau siswa mungkin disarankan untuk memiliki asuransi pribadi untuk barang-barang mereka. Namun, Kementerian Pendidikan Prancis langsung bertanggung jawab untuk menitipkan HP di loker dalam hal ini. Siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan atau pencurian? Apakah Anda yakin bahwa otoritas pendidikan nasional lokal akan bertanggung jawab atas peristiwa ini? Namun, semakin banyak sekolah yang berpartisipasi dalam eksperimen ini. Ada kemungkinan bahwa evaluasi dampak jangka panjang dari kebijakan ini akan memberikan pemahaman yang lebih jelas. Mulai Januari 2025, kebijakan ini akan diterapkan secara luas.