3. Decentralization
Konsep utama dalam teknologi blockchain adalah desentralisasi, yang menghilangkan ketergantungan pada otoritas pusat, seperti bank atau pemerintah, untuk mengelola data dan transaksi. Dalam sistem desentralisasi, jaringan pengguna (nodes) yang tersebar di seluruh dunia yang membuat keputusan dan memverifikasi transaksi. Dibandingkan dengan sistem terpusat yang rentan terhadap penyalahgunaan atau peretasan, hal ini membuat sistem lebih jelas, aman, dan sulit dimanipulasi.
Desentralisasi memiliki banyak keuntungan, terutama dalam hal keamanan sistem karena tidak ada titik kegagalan. Jaringan tidak terganggu bahkan jika satu node gagal atau diretas. Selain itu, desentralisasi memungkinkan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas aset dan data mereka tanpa memerlukan perantara. Ini adalah alasan mengapa blockchain menjadi teknologi yang sangat penting dalam banyak industri, terutama di bidang keuangan.
4. Cryptocurrency
Dengan menggunakan teknologi blockchain, cryptocurrency memungkinkan transaksi yang aman, transparan, dan terdesentralisasi. Crypto tidak diatur oleh bank sentral seperti mata uang konvensional, yang memungkinkan siapa saja untuk mengirim dan menerima uang secara langsung di seluruh dunia. Meskipun Bitcoin (BTC) adalah yang paling terkenal, ada ribuan jenis cryptocurrency yang berbeda yang memiliki berbagai fungsi dan kegunaan.
Baca Juga:Yuk Kenali Pause Numérique: Tren Rehat Sejenak dari Hiruk Pikuk Media Sosial yang Perlu DicobaMana yang Lebih Terbaik? Ini Dia 4 Perbedaan Mencolok antara Infinix GT Dan Note
Cryptocurrency memiliki dua keuntungan utama: keamanan dan anonimitas, karena transaksi diverifikasi melalui sistem kriptografi tanpa perlu mengidentifikasi identitas pengguna. Selain itu, cryptocurrency memiliki biaya transaksi yang rendah, terutama untuk pengiriman antara negara. Namun, karena volatilitas harga yang tinggi membuat aset ini berisiko, investor harus memahami cara kerjanya dan strategi investasi sebelum memasuki dunia cryptocurrency.
5. Miners dan digital mining
Penambang atau individu atau kelompok yang menggunakan perangkat keras khusus untuk menyelesaikan teka-teki matematika yang kompleks dikenal sebagai penambang. Proses ini disebut penambangan digital atau penambangan digital. Tujuannya adalah memverifikasi dan menambahkan transaksi baru ke dalam blockchain. Penambang menerima imbalan dalam bentuk cryptocurrency setiap kali mereka berhasil menyelesaikan teka-teki ini dan menambahkan blok baru.
Untuk menjamin bahwa setiap transaksi tetap aman dan konsisten, digital mining berfungsi sebagai tulang punggung. Digital mining membutuhkan perangkat keras yang kuat, terutama bagi mereka yang ingin bersaing dalam jaringan yang besar. Mekanisme Proof of Stake (PoS) yang lebih hemat energi memungkinkan pengguna mengunci aset mereka untuk membantu mengamankan jaringan.