Hari Kartini menjadi hari peringatan besar bagi kaum perempuan, seperti kisah dari Komisaris Besar Polisi Sumarni yang sukses menjadi Kapolresta Cirebon padahal dulunya Kombes Sumarni hanyalah seorang gadis penjual kue. Seperti apa kisahnya? Ini kisah lengkapnya.
Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April menjadi salah satu momen penting untuk mengingatkan kaum perempuan agar terus bersinar, percaya diri, dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian serta cita-citanya dengan melakukan hal-hal positif sesuai bidang masing-masing.
Sosok Kartini memang telah tiada, namun perjuangannya terus hidup dan bertumbuh, menginspirasi perempuan dari generasi ke generasi.
Baca Juga:Pemprov Jabar Akan Intervensi Pembangunan Infrastruktur Daerah – VideoBupati Cirebon Resmikan 25 Proyek Strategis Pembangunan Daerah – Video
Banyak sosok perempuan tangguh di Indonesia yang menjadi inspirasi Kartini masa kini, seperti Kombes Pol Sumarni yang kini terus bersinar dalam kariernya di Kepolisian Republik Indonesia.
Kombes Pol Sumarni menceritakan perjuangan hidupnya yang penuh liku hingga kini menjabat sebagai Kapolresta Cirebon. Ia tumbuh dalam kondisi ekonomi yang sulit, apalagi saat orang tuanya kehilangan pekerjaan, yang membuat keluarga harus berjuang keras untuk bertahan hidup.
Untuk membantu ekonomi keluarga, sejak kecil Sumarni memilih berjualan makanan di sekolah maupun sepulang sekolah, dibandingkan bermain seperti anak-anak lainnya. Meski hidup dalam keterbatasan, kata “menyerah” tidak pernah ada dalam pikirannya.
Perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat, ini bahkan tak kuasa menahan tangis jika mengingat masa-masa sulit dulu. Namun semua perjuangannya tak lepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya.
Ayahnya seorang mandor di pelabuhan, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Saat Sumarni berusia 10 hingga 13 tahun, ayahnya kehilangan pekerjaan karena perusahaan pelayaran tempatnya bekerja tutup.
Seiring waktu, Sumarni yang sempat bercita-cita menjadi desainer akhirnya memberanikan diri mendaftar seleksi penerimaan Polwan (Seba PK Polwan) tahun 1996. Alasannya sederhana: agar bisa sekolah tanpa biaya dan langsung bekerja demi kehidupan yang lebih baik.
Ia lulus seleksi dengan predikat terbaik dalam bidang akademik. Jalan hidup sebagai perwira pun tak mudah. Sumarni harus dididik selama tiga tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian dan berhasil meraih peringkat pertama sebagai mahasiswi cendekia.
Baca Juga:Ratusan Rumah Dan Sekolah Di Desa Pangarengan Terendam Banjir – VideoPohon Tumbang Tutup Akses Jalan – Video
Setelah sukses menjabat sebagai Kapolres Sukabumi Kota dan Kapolres Subang, Sumarni akhirnya mendapat kepercayaan menjadi Kapolresta Cirebon, disertai kenaikan pangkat dari AKBP menjadi Komisaris Besar Polisi.
Kini, Kombes Sumarni dikenal sebagai sosok yang tak hanya disiplin, tapi juga peduli. Ia kerap memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan aktif memotivasi masyarakat agar tidak patah semangat dalam menghadapi kehidupan.
Ia juga aktif mendidik generasi muda, seperti dengan menyelenggarakan pesantren kilat untuk anak-anak yang berhadapan dengan hukum, serta rajin berkeliling ke sekolah-sekolah dan pesantren untuk mengurangi kenakalan remaja.
Sumarni selalu menekankan pentingnya semangat, kerja keras, dan tidak mudah menyerah. Pengalaman pahit masa lalunya ia jadikan fondasi kuat untuk menyemangati generasi muda agar terus berjuang meraih cita-cita mereka.