RADARCIREBON.TV- Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang jenis-jenis investasi dan cara berinvestasi, perlu diketahui bahwa investasi adalah kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau meningkatkan nilai aset tersebut. Secara sederhana, investasi adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan keuangan kita.
Tujuan keuangan setiap orang pada dasarnya berbeda. Sebagai contoh, tujuan dan cita-cita seorang pria berusia 25 tahun pasti berbeda dengan seorang pria berusia 50 tahun.
Investasi dibagi menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan jangka pendek berdasarkan tujuannya. Strategi dan instrumen investasi untuk masing-masing jangka waktu akan berbeda.
Baca Juga:Dengan Main 3 Game Ini Bisa mendapatkan Saldo Dana Secara Gratis!Saldo Dana Auto Bertambah! Cek Cara Menghasilkan Rp400.000 hingga Rp900.000 dari Aplikasi Breed Cash
Jenis Investasi Berdasarkan Tujuannya
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja.
Sebagai contoh, seorang pemuda berusia 25 tahun membutuhkan dana tambahan untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak mahal karena dia berencana untuk menikah tiga tahun ke depan.
Mengingat kebutuhan ini, remaja disarankan untuk berinvestasi dalam instrumen rendah risiko karena memiliki fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi, dan mudah dikonversi menjadi uang tunai. Mereka juga dapat menghasilkan pendapatan tetap. Beberapa instrumen yang direkomendasikan untuknya adalah deposito, reksadana pasar uang, dan surat utang negara jangka pendek.
Apakah mungkin bagi remaja tersebut untuk berinvestasi di saham untuk keuntungan moneter? Mungkin, tetapi tidak disarankan. Membeli saham sama dengan membeli perusahaan, dan pertumbuhan bisnis tentu tidak bisa dinilai hanya dalam jangka waktu pendek, jadi saham adalah instrumen yang memiliki fluktuasi nilai yang tinggi dalam jangka pendek.
2. Investasi Jangka Menengah
Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bisa disebut dengan investasi jangka menengah.
Sebagai contoh, Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang pangkal dan semester pertama karena putranya harus mendaftar di sebuah universitas terkemuka di Jakarta dalam lima tahun ke depan.
Bapak Budi dapat memilih instrumen dengan risiko yang sedikit lebih tinggi dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi, seperti deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, mengingat kebutuhan dananya di atas lima tahun.
Baca Juga:Cuan dari Game? Beginilah Cara Simpel Mendapatkan Saldo DANA dari Game Color Lab, Yuk Coba Sekarang!Biaya UKT IPB 2025 untuk Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri untuk Program D4 hingga S1
Instrumen yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, reksadana campuran.
3. Investasi Jangka Panjang
Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori investasi jangka panjang.
Investasi dapat dimaksudkan untuk membiayai pendidikan anak, pesta pernikahan anak, membeli aset untuk anak cucu, atau dana pensiun.
Seseorang lebih fleksibel dalam memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, atau tidak dapat dikonversi dengan cepat seiring dengan panjang periode investasi.
Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.
Cara Berinvestasi
Di era digital seperti saat ini, tidak sulit untuk berinvestasi karena informasi tentang instrumen investasi atau riset pasar mudah diakses. Namun, investasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Berikut adalah cara berinvestasi yang baik, agar bisa mewujudkan tujuan keuangan kita.
- Pastikan Kita Telah Sehat Secara Finansial
Sebelum melakukan investasi, pastikan kamu memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki perlindungan keuangan dengan asuransi kesehatan atau jaminan kesehatan.
Merencanakan keuangan untuk masa depan adalah penting, tetapi jangan pernah sepelekan hal-hal yang paling penting saat ini.
Tanpa dana darurat yang ideal, kita akan kesulitan menghadapi risiko kehilangan pendapatan karena PHK atau ketidakpastian ekonomi. Tanpa perlindungan kesehatan, kita juga dapat kehilangan dana yang cukup besar saat kita perlu berobat.
- Tentukan Tujuan Terlebih Dulu
Ketahuilah tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam beberapa waktu, seperti jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jika kamu tidak memiliki tujuan yang jelas, proses investasi akan menjadi tidak terukur.
Setelah menentukan tujuan, tentukan pula dana yang diperlukan untuk mencapainya. Setelah memahami kebutuhan dana, kita dapat memulai proses investasi.
- Kenali Profil Risiko
Karakteristik investasi dari setiap instrumen investasi berbeda, dan profil risiko setiap investor berbeda. Profil risiko bergantung pada kemampuan dan kesediaan investor untuk menanggung risiko investasi.
Investor agresif lebih berani mengambil risiko karena menginginkan imbal hasil yang tinggi, sedangkan investor konservatif cenderung menghindari instrumen yang memiliki volatilitas tinggi.
Ketika seseorang belajar lebih banyak tentang investasi, profil risikonya bisa berubah. Memahami lebih banyak tentang investasi akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menoleransi risiko.
- Kenali Risiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi
Jika profil risiko didasarkan pada kondisi mental investor, ada risiko investasi yang harus diperhatikan investor.
Ada dua kategori risiko dalam investasi: sistematis dan non-sistematis. Risiko sistematis dan diversifikasi menyerang segala macam instrumen dan tidak dapat dihindari. Risiko pasar, perubahan tingkat suku bunga, dan inflasi adalah contoh dari risiko ini. Di sisi lain, risiko non-sistemik disebut sebagai risiko yang masih dapat dihindari dengan diversifikasi instrumen investasi. Bisnis, likuiditas, dan risiko tuntutan hukum adalah beberapa dari risiko tersebut.
Sebelum berinvestasi, kamu harus mengetahui semua hal ini. Pastikan kamu mengetahui semua jenis investasi, risiko, dan cara berinvestasi yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan kamu.