Paus Fransiskus Wafat, Ini Jadwal Konklaf Untuk Mencari Penerus Pemimpin Umat Katolik

Paus Fransiskus Wafat Akibat Komplikasi Stroke, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya
Vatikan mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia karena koma dan dan gagal jantung sebagai komplikasi stroke. Berikut kenali penyebab dan cara mencegah komplikasi stroke. foto: kemenag/radarcirebon.tv
0 Komentar

Paus Fransiskus Wafat, Ini Jadwal Konklaf Untuk Mencari Penerus Pemimpin Umat Katolik

RADARCIREBON. TV – Vatikan telah mengumumkan bahwa konklaf untuk memilih Paus baru akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025. Sebanyak 133 kardinal dari berbagai belahan dunia yang berusia di bawah 80 tahun akan berpartisipasi dalam proses pemilihan ini.

Jumlah ini menjadikan konklaf tahun ini sebagai yang terbesar dalam sejarah Gereja Katolik. Konklaf sendiri adalah pemilihan Paus baru oleh para Kardinal Gereja Katolik.

Tahapan Konklaf

Proses konklaf terdiri dari beberapa tahapan:

Baca Juga:Kamu Wajib Tahu, Ada "Surga" Tersembunyi di Utara IndramayuSetelah Fenomena Lagu Ambyar Jawa, Kini Muncul Justy Aldrin: Master Lagu Ambyar dari Timur yang Bikin Galau

1. Persiapan dan Kedatangan Kardinal: Para kardinal yang memenuhi syarat berkumpul di Roma dan menetap di Wisma Santa Marta di dalam Vatikan.

2. Misa Pembukaan: Pada pagi hari konklaf, para kardinal mengikuti misa di Basilika Santo Petrus.

3. Sumpah Kerahasiaan: Sebelum memasuki Kapel Sistina, para kardinal mengucapkan sumpah untuk menjaga kerahasiaan proses pemilihan.

4. Pemungutan Suara: Pemungutan suara dilakukan secara rahasia. Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih sebagai Paus.

5. Tanda Asap: Setelah setiap sesi pemungutan suara, hasilnya diumumkan melalui asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina. Asap hitam menandakan belum ada Paus terpilih, sementara asap putih menandakan telah terpilihnya Paus baru.

Kandidat dan Dinamika Politik

Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat meliputi:

Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina

Kardinal Pietro Parolin dari Italia

Namun, menjelang konklaf, Kardinal Giovanni Angelo Becciu dari Italia memutuskan untuk mundur dari proses pemilihan. Keputusan ini diambil setelah adanya permintaan dari Paus Fransiskus terkait keterlibatannya dalam skandal keuangan Vatikan.

Harapan dan Tantangan

Para kardinal berharap proses pemilihan akan berlangsung cepat dan menghasilkan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan gereja di era modern, termasuk isu reformasi keuangan dan penyelesaian kasus-kasus sensitif dalam gereja.

Baca Juga:May Day 2025: Prabowo Bongkar Langkah Strategis Lindungi Buruh dari PHK dan OutsourcingCuma Rebahan, Nonton Video Bisa Dapat Saldo DANA? Ini Daftarnya, Wajib Coba!

Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin dan ordo Yesuit. Sosoknya dikenal sebagai pembaharu yang membawa semangat kesederhanaan dan inklusivitas dalam Gereja Katolik modern.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, ia berasal dari keluarga imigran Italia. Sejak muda, Bergoglio dikenal cerdas dan religius. Ia ditahbiskan sebagai imam Yesuit pada 1969 dan menapaki karier gerejawi secara cepat berkat integritas dan kepemimpinannya.

Pada 13 Maret 2013, ia terpilih sebagai Paus ke-266 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Ia memilih nama “Fransiskus” untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, simbol kemiskinan dan pelayanan terhadap kaum marginal.

Visi dan Gaya Kepemimpinan

Paus Fransiskus dikenal sebagai Paus yang keluar dari tradisi formal Vatikan. Ia menolak tinggal di Istana Apostolik, memilih apartemen sederhana, dan menggunakan mobil kecil dalam aktivitasnya. Ia juga menolak pemakaian jubah dan sepatu mewah khas kepausan.

Dalam kepemimpinannya, ia menekankan nilai belas kasih, perdamaian, dan perhatian terhadap lingkungan hidup. Melalui ensiklik Laudato Si’, ia mengajak dunia untuk menjaga bumi sebagai rumah bersama. Ia juga aktif mendorong reformasi struktural dalam Vatikan, terutama dalam hal keuangan dan transparansi.

Kontroversi dan Keberanian

Kebijakan terbukanya terhadap kaum LGBTQ+, interfaith dialogue, dan kritiknya terhadap kapitalisme ekstrem menuai pujian sekaligus kritik dari kelompok konservatif dalam gereja. Namun, Fransiskus tetap konsisten dalam memperjuangkan Gereja yang lebih manusiawi dan responsif terhadap persoalan dunia.

Akhir Hayat

Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025 dalam usia 88 tahun setelah beberapa tahun mengalami penurunan kondisi kesehatan. Vatikan menetapkan masa berkabung selama 9 hari sebelum pemakaman kenegaraan yang digelar di Basilika Santo Petrus.

Warisan Abadi

Warisan Paus Fransiskus adalah wajah Gereja Katolik yang lebih terbuka, peduli terhadap kemanusiaan, dan berani berubah. Ia akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang lebih memilih mencium kaki pengungsi daripada berjarak dari umatnya.

0 Komentar