Heboh Jadi Tempat Pesugihan? Inilah Asal Usul Situs Wisata Plangon yang Jadi Kawasan 'Kerajaan' Kera

situs wisata plangon
Dikabarkan jadi tempat pesugihan? Beginilah asal usul situs wisata plangon yang dihuni monyet ekor panjang. Foto: Pemerintah Kabu[aten Cirebon / tangkapan layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Wisata situs Plangon memang sudah banyak dikenal oleh warga Cirebon dan sekitarnya. Akan tetapi tidak banyak yang tahu tentang asal muasal dari wisata alam dan ziarah yang terletak di kawasan sumber Kabupaten Cirebon itu.

Wisata situs Plangon terletak di Desa Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Dengan lahan seluas 48 hektar, kamu bisa berkunjung ke wisata alam Plangon dengan hanya berjarak 16 km dari Kota Cirebon, atau sekitar 45 menit saja.

Asal Usul Wisata Plangon Cirebon

Banyak rumor di kalangan masyarakat bahwa Plangon dijadikan sebagai tempat pesugihan. Padahal situs Plangon sendiri memiliki asal-usul yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan sekitarnya.

Baca Juga:Cuma Rp70 Ribu Per Hari, Inilah Skema KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Tenor 5 Tahun, Tanpa AgunanPunya Gaji Besar dan Didukung Pemerintah, Inilah Cara Menjadi Atlet Esports yang Berpretasi

Berdasarkan cerita warga setempat, nama plangon berasal dari bahasa Tegal, yakni Klangenan. Klangenan artinya tempat untuk menenangkan diri.

Nama tersebut diberikan dari Pangeran Panjunan dengan nama asli Syekh Syarif Abdurrahman, serta Pangeran Kejaksan, yang merupakan dua pangeran dari Raja Sulaiman bin hud Al Baghdad, raja dari kerajaan Baghdad, Irak.

Menurut cerita, kedua pangeran tersebut memerlukan tempat untuk menenangkan diri di sela misi mereka dalam menyiarkan agama Islam.

Keduanya pun kemudian tiba di kawasan gunung Rabo, tepatnya di atas bukit Plangon. Karena suasananya begitu asli dan damai, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan memutuskan untuk menetap di sana hingga akhir hayat.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat mengenal situs wisata tersebut dengan nama Plangon karena terletak di puncak bukit Plangon.

kalau kamu memasuki gapura bata merah dan terus naik melalui ratusan anak tangga, kamu akan menemukan dua makam yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.

Seperti yang kita tahu, situs wisata Plangon, sudah menjadi ‘kerajaan’ bagi kawanan monyet ekor panjang yang bebas berkeliaran.

Baca Juga:Pantesan Banyak Dilirik Para Gamer, Ternyata Segini Gaji Atlet Esports, Menggiurkan Banget!Punya Skill Damage Sulit Terkalahkan, Inilah Deretan Hero Counter Esmeralda Paling Ampuh di Game Mobile Legend

Konon, Pangeran Panjunan sengaja membawa sepasang monyet setelah kunjungan dari Aceh. Setelah itu, dari sepasang monyet bisa berkembang biak dan menjadi ‘penghuni’ Bukit Plangon.

Para monyet tersebut terkesan cukup ramah pada para pengunjung, asal tidakmengganggu atau mencoba menangkap mereka.

Bahkan konon katanya, setiap tanggal 1 Muharram, tidak ada satu ekor monyet pun yang berkeliaran.

Demikianlah asal usul situs wisata plangon, yang ternyata menyimpan sejarah berkaitan dengan penyebaran agama Islam

0 Komentar