RADARCIREBON.TV- Gangguan Panik adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan episode ketakutan intens yang tak terduga dan juga berulang, disertai gejala fisik yang mungkin meliputi nyeri dada, sesak nafas, pusing, gangguan perut, dan juga jantung yang berdebar-debar.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami serangan panik. Saat seseorang mengalami serangan panik, maka otak memerintahkan sistem saraf untuk merespon dengan melawan atau menghindar.
Hal tersebut dapat menghasilkan zat kimia seperti adrenalin yang bisa memicu peningkatan detak jantung, frekuensi napas dan bahkan aliran darah ke otot.
Baca Juga:Waspada Pengaruh Negatif Medsos, Batasi Sosial Media Untuk Anak. Kenapa?Tunaiku Pinjaman Online Bisa Jadi Penyelamat Dompet Kosong
Bahkan serangan panik bisa muncul saat tubuh mempersiapkan respon untuk melawan atau menghindar, meski tidak ada situasi yang genting atau situasi yang berbahaya.
Kondisi ini bisa dialami oleh seseorang bahkan pada situasi yang tidak terduga misalnya ketika sedang menonton televisi, bermain handphone, atau bahkan sedang tertidur.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Serangan Panik
Secara jelasnya, serangan panik belum memiliki penyebab yang diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan panik yaitu.
- Mengalami atau memiliki trauma serta pengalaman yang membuat mereka sangat tertekan.
- Memiliki masalah kehidupan, seperti masalah keuangan atau masalah rumah tangga.
- Nelakukan aktivitas fisik yang terlalu berat sehingga kelelahan.
- Mengkonsumsi minuman berkafein tinggi, seperti kopi secara berlebihan.
- Mengalami stress berkelanjutan yang dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak zat kimia pemicu stress seperti adrenalin.
- Perubahan suasana secara tiba-tiba maupun mengalami sensory overload misalnya masuk ke dalam lingkungan yang ramai dan penuh serta sesak.
- Memiliki faktor genetik atau riwayat serangan Panik di dalam keluarga.
- Memiliki pengendalian amarah yang buruk sehingga lebih rentan mengalami stress.
- Perubahan tertentu pada fungsi di beberapa bagian otak.
Selain faktor-faktor yang menyebabkan serangan panik, ada pula gejala serangan panik seperti
- Mual.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Takut yang berlebihan.
- Berkeringat secara berlebihan.
- Pusing atau pingsan.
- Otot menjadi tegang.
- Telinga berdengung.
- Kram perut.
- Sakit kepala.
- Keinginan bab atau bak.
- Sesak nafas.
- Gemetar atau menggigil.
- Gelisah atau berpikir yang tidak masuk akal.
- Nyeri dada sebelah kiri.
- Berkeringat secara berlebihan.
- Jantung berdebar.
Perlu Anda tahu, serangan panik biasanya berlangsung selama 5 sampai 20 menit, namun bisa juga terjadi secara kesinambungan selama beberapa jam.
Jika Anda mengalami serangan panik, maka Anda harus segera mencari pertolongan medis ke Dokter. Karena serangan panik sulit diatasi secara mandiri dan Bisa bertambah parah jika tidak ditangani, meskipun hal tersebut merupakan kondisi yang tidak berbahaya.
Namun gejala serangan panik dapat menyerupai kondisi gejala lain seperti, serangan jantung. Maka dari itu, Anda harus memeriksakan keadaan Anda kepada dokter.
Baca Juga:Gak Cuman Dibikin Sambel, Cabai Bisa Dijadikan Lauk. Penasaran? Simak Penjelasan Dibawah IniAnda Harus Tahu, Ini Dia Manfaat Dari Undur-Undur Untuk Kesehatan
Anda juga bisa melakukan konsultasi ke psikolog yang Anda ketahui, dengan melakukan janji untuk melakukan sesi bersama.
Dokter akan meminta Anda untuk menjelaskan secara detail gejala yang Anda alami, sehingga Dokter dapat mendiagnosis secara tepat diagnosis apa yang Anda alami apakah serangan panik atau gejala penyakit lain.