Ketertarikan terhadap skema cepat kaya sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis. Banyak orang terjebak dalam bias kognitif seperti confirmation bias, yang merupakan kecenderungan untuk hanya percaya pada informasi yang mendukung keyakinan atau keinginan mereka.
“Banyak orang berpikir membangun kekayaan berarti menemukan kesempatan emas berikutnya, padahal sebenarnya dibutuhkan pengambilan keputusan yang rasional dan pemahaman risiko,” kata Ekonom Perilaku Dr. Olivia Roberts.
Seringkali, logika mengalahkan keinginan untuk mendapatkan hasil cepat. Akibatnya, banyak orang yang cepat mengambil keputusan finansial tanpa mempertimbangkan dengan baik, membuat mereka kehilangan uang.
Baca Juga:Cara Baru untuk Mencegah Korban dari Polis Asuransi PalsuIngin Jago Badminton? Yuk Pelajari Teknik Dasar yang Satu Ini!
4. Ciri-Ciri Skema Penipuan Finansial yang Harus Diwaspadai
Kamu dapat menghindari kerugian dengan mengidentifikasi tanda-tanda bahaya sejak awal. Berikut ini adalah beberapa tanda skema berisiko tinggi atau penipuan:
- Janji Keuntungan Tidak Masuk Akal: Investasi yang sah pasti memiliki tingkat risiko tertentu. Namun, jika suatu investasi menjanjikan imbal hasil besar tanpa risiko, sebaiknya kamu waspada.
- Kurangnya Transparansi: Sangat dicurigai jika ada skema yang tidak menjelaskan dengan jelas bagaimana sistem bekerja atau yang sulit dimengerti. Baik cara kerjanya maupun risiko yang terkait dengan investasi yang aman selalu dapat diperdebatkan.
- Desakan untuk Segera Bergabung: Investasi yang baik selalu memungkinkan pertimbangan. Jika kamu dipaksa untuk mengambil keputusan segera tanpa waktu untuk berpikir, kamu berada dalam bahaya.
- Pelaku Tidak Terdaftar secara Resmi: Pastikan pihak yang menawarkan investasi terdaftar di lembaga pengatur resmi seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Indonesia.
5. Cara Cerdas Membangun Kekayaan Secara Bertahap
Fokuskan pada metode yang telah terbukti menghasilkan kekayaan dalam jangka panjang daripada mengejar janji kosong. Kamu dapat mengikuti prosedur berikut:
- Terapkan Strategi Investasi Jangka Panjang: Kesabaran adalah kunci kekayaan. Investasi jangka panjang seperti properti, reksa dana, atau saham berfundamental kuat dapat menghasilkan pertumbuhan yang konsisten.
- Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas: Tentukan tujuan, seperti mendapatkan dana pensiun, membeli sebuah rumah, atau memberikan pendidikan anak. Kamu dapat membuat keputusan finansial yang tepat dengan memiliki arah yang jelas.
- Miliki Dana Darurat: Untuk menghindari penjualan aset dalam keadaan darurat, siapkan dana cadangan yang dapat dicairkan selama tiga hingga enam bulan.
- Tingkatkan Literasi Finansial Kamu: Luangkan waktu untuk mempelajari keuangan pribadi, manajemen risiko, dan pajak. Semakin kamu memahami cara uang bekerja, semakin kecil kemungkinan kamu tertipu oleh tawaran mencurigakan.