3. Selidiki Jejak Digital Agen Tersebut
Saat ini, di era komputer dan internet, agen properti memiliki kehadiran internet yang aktif, yang dapat membantu kamu membedakan antara agen yang benar-benar profesional dan yang mencurigakan.
Hal yang Perlu kamu Perhatikan:
- Profil Online Konsisten: Agen asli biasanya memiliki profil resmi di berbagai platform properti dan media sosial.
- Ulasan dari Klien: Pastikan untuk memeriksa ulasan dari pelanggan di situs properti, media sosial, atau situs ulasan pihak ketiga seperti Yelp atau Review Google. Agen palsu biasanya tidak memiliki ulasan kredibel atau hanya memberikan ulasan palsu.
- Foto dan Listing Profesional: Penipu biasanya menggunakan foto stok atau foto yang dicuri dari situs lain.
4. Manfaatkan Teknologi Canggih untuk Deteksi Penipuan
Alat digital berbasis kecerdasan buatan dan blockchain akan dirilis pada tahun 2025 untuk membantu mendeteksi penipuan dalam transaksi properti.
Teknologi yang Bisa Dimanfaatkan:
- Platform Verifikasi Properti Berbasis AI: Sekarang, situs seperti Zillow dan PropStream memiliki fitur yang memungkinkan pengguna memverifikasi apakah mereka memiliki properti.
- Transaksi Aman dengan Blockchain: Teknologi blockchain membuat catatan yang transparan dan tidak bisa dimanipulasi. Untuk meningkatkan keamanan, beberapa platform properti telah mengadopsi sistem ini.
- Situs Deteksi Penipuan: Periksa latar belakang agen dan situs web yang digunakan dengan situs seperti TrustPilot atau ScamAdviser.
5. Kenali Modus Penipuan Properti yang Paling Umum
Penipu dapat mengelabui korban dengan berbagai cara. Jika kamu lebih memahami pola penipuan yang sering terjadi, semakin mudah untuk menghindarinya.
Modus Populer yang Perlu Diwaspadai:
Baca Juga:Amankan Data Kartu Kredit Kamu Sebelum Terlambat! Inilah Cara Terampuh di 2025Serangan Digital Semakin Ganas? Beginilah Cara Cerdas Lindungi Keamanan Data Keuangan Kamu
- Properti Hantu (Phantom Property): Penipu menarik perhatian korban dengan mengiklankan rumah yang sebenarnya tidak mereka miliki. Setelah itu, mereka meminta uang muka dan kemudian menghilang.
- Rekening Escrow Palsu: Kamu diminta untuk mentransfer uang ke rekening “penampungan”, tetapi sebenarnya itu adalah jebakan yang dibuat oleh penipu.
- Sewa Fiktif: Meskipun tidak memiliki properti, pelaku mengaku sebagai pemilik dan meminta pembayaran sewa atau jaminan.
Langkah Pencegahan:
- Jangan Kirim Uang Sebelum Melihat Properti: Ini adalah aturan penting dalam transaksi properti. Pastikan kamu melihat properti secara langsung dan memahami setiap detail sebelum mentransfer uang.
- Minta Kontrak Tertulis: Jika tidak ada perjanjian tertulis yang sah, kamu tidak akan mau membayar. Baca setiap pasal dalam kontrak.