Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon menurunkan tim untuk mengidentifikasi dugaan pencemaran limbah tekstil di Sungai Silayar, Desa Cirebon Girang. Namun, DLH mengalami kesulitan dalam melacak sumber pencemaran karena peristiwa tersebut terjadi sangat cepat.
DLH menduga warna merah yang terlihat di aliran Sungai Silayar merupakan cairan bekas sablon atau limbah tekstil. Akan tetapi, di sekitar lokasi, DLH tidak menemukan adanya perusahaan tekstil, sehingga proses identifikasi menemui jalan buntu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Iwan Ridwan Hardiawan, menjelaskan bahwa pelaku pencemaran lingkungan bisa dijerat sanksi hukum pidana hingga penutupan usaha jika terbukti bersalah. Meskipun demikian, dalam kasus ini, DLH masih belum menemukan titik terang terkait pelaku maupun jenis limbah yang mencemari lingkungan.
Baca Juga:DPMD Bentuk Posyantek Di 2 Desa Kec. Mundu – VideoTampung Aspirasi Selaraskan Program Dan Visi Pembangunan Daerah – Video
DLH juga berkolaborasi dengan pemerintah desa, kecamatan, hingga kepolisian untuk menindaklanjuti pencemaran sungai oleh limbah tekstil ini. Pencemaran sungai ini diharapkan tidak terjadi kembali, karena ada sanksi yang menanti pelaku pencemaran lingkungan.