Ini Daftar Korban Longsor Gunung Kuda Update Sementara, Total ada 13 Korban Meninggal Dunia

Proses Evakuasi Korban
Petugas kepolisian dibantu BPBD dan unsure lainnya melakukan evaluasi korban meninggal dilokasi longsor Gunung Kuda
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Pencarian korban tertimbun longsoran material di Gunung Kuda dihentikan sementara. Pencarian akan dilanjutkan esok hari dikokasi tersebut.

Informasi sementara, dari lokasi tersebut total sudah ditemukan 14 korban meninggal dunia. redaksi radarcirebon.tv menerima informasi data nama-nama korban yang saat ini sudah teridentifikasi.

Berikut nama-nama korban meninggal dunia dalam insiden longsornya Gunung Kuda yang diterima redaksi :

1. Sukendra 51 Girinata

2. Andri 41 Padabeunghar

3. Sukadi 48 Buntet Asjap

4. Sanuri 47 Semplo

5. Dedi 45 Cimeunyan

6. Sarwah 36 Sindang Jawa

7. Rusjaya 48 Beberan

8. Belum teridentifikasi

9. Ikad 47 Budur

10. Rino A 28 Cikalahang

11. Jamaludin 49 Srengseng

12. Toni 46 Kepuh

13. Wastoni 25 Srengseng

Baca Juga:Longsor Gunung Kuda, Data Sementara : 8 Meninggal, 12 Luka-lukaSoal Longsor Gunung Kuda: KDM Ucapkan Belasungkawa, Perintahkan Dinas ESDM Tutup Permanen

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat mengambil tindakan tegas dengan menghentikan sementara seluruh kegiatan tambang di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Keputusan ini diambil setelah metode penambangan yang diterapkan terbukti menyimpang dari prosedur teknis yang semestinya dan diduga menjadi penyebab meningkatnya risiko bencana.

Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirto Yuliono, menegaskan bahwa penambangan di lokasi tersebut dilakukan secara keliru, yakni dari bawah ke atas. Padahal, berdasarkan karakteristik batuan di kawasan itu, penambangan seharusnya dilakukan secara terasering dari atas ke bawah.

“Sudah berkali-kali kami sampaikan, jenis batuan di Gunung Kuda tidak boleh ditambang dari bawah. Ini bukan kali pertama kami mengingatkan,” ujar Bambang saat ditemui di Cirebon, Jumat.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan sejumlah peringatan, termasuk teguran keras kepada pengelola tambang. Namun, imbauan tersebut tak digubris.

“Kami sudah menyampaikan peringatan dengan sangat tegas. Tapi pihak tambang tetap menjalankan operasinya dengan cara yang tidak sesuai teknis. Ini jelas pelanggaran serius,” tegasnya.

Menurutnya, metode yang salah dalam aktivitas tambang telah membuka potensi terjadinya bencana seperti longsor. Ia menyebut, selain dari pihak dinas, aparat kepolisian juga telah memberikan peringatan dini sebagai langkah antisipasi.

“Pihak kepolisian juga sudah turun tangan sebelumnya. Tapi tetap saja mereka mengabaikan. Ini menunjukkan ketidakpatuhan yang membahayakan banyak pihak,” tambah Bambang.

Baca Juga:Longsor Gunung Kuda Cirebon, Banyak Korban TertimbunAhmad Luthfi: Kunjungan Macron ke Jateng Bukan Sekadar Diplomasi, Ini Momentum Emas Pariwisata Borobudur!

Sebagai bentuk sanksi awal, Dinas ESDM telah menghentikan operasional tambang sejak Jumat sore. Lebih jauh, Gubernur Jawa Barat dikabarkan tengah mempertimbangkan keputusan penutupan permanen terhadap tambang tersebut.

“Kami siap mencabut izinnya. Keselamatan masyarakat jauh lebih penting daripada kepentingan segelintir pihak. Jika malam ini gubernur menyetujui, penutupan permanen akan diberlakukan,” pungkas Bambang.

Tambang di Gunung Kuda belakangan memang menuai sorotan, terutama setelah sejumlah insiden mengindikasikan adanya kelalaian dalam penerapan prosedur keselamatan kerja. Dinas ESDM berharap penindakan ini menjadi pembelajaran bagi pengelola tambang lain di Jawa Barat.

0 Komentar