RADARCIREBON.TV – Peristiwa tragis kembali mengguncang kawasan pertambangan batu kapur di Gunungkuda, Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Pada Jumat pagi, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.20 WIB, longsor besar terjadi dan menimbun sejumlah pekerja serta alat berat yang tengah beroperasi di lokasi.
Informasi awal yang dihimpun radarcirebon.tv dari lokasi kejadian menyebutkan bahwa longsor tersebut telah mengakibatkan sedikitnya empat pekerja meninggal dunia, tiga lainnya mengalami luka-luka, dan sejumlah korban masih belum ditemukan hingga proses evakuasi terus berlangsung.
Sejumlah kendaraan, termasuk alat berat backhoe, truk pengangkut batu kapur, dan mobil pribadi milik pekerja, dilaporkan ikut tertimbun material longsor berupa tanah, bebatuan kapur, dan puing lainnya.
Baca Juga:Ahmad Luthfi: Kunjungan Macron ke Jateng Bukan Sekadar Diplomasi, Ini Momentum Emas Pariwisata Borobudur!Dedi Mulyadi Meledak di Subang: “Ini Forum Saya, Bukan Forum Persikas!”
“Evakuasi masih berlangsung. Jumlah pasti korban yang tertimbun masih belum diketahui,” ujar Khoirul Anwarudin, jurnalis radarcirebon yang melaporkan langsung dari lokasi kejadian.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Cirebon, aparat TNI-Polri, relawan SAR, dan warga sekitar dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban. Hingga siang hari, empat kantung jenazah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan material longsor.
Medan Sulit, Evakuasi Terhambat
Evakuasi para korban tidak berjalan mulus. Medan tambang yang terjal dan licin akibat material longsor menyulitkan pergerakan alat berat. Selain itu, tebalnya tumpukan tanah dan batu kapur membuat pencarian korban yang tertimbun menjadi lebih rumit dan berisiko.
Sejumlah pekerja tambang yang selamat dan saksi mata mengaku mendengar suara retakan dari dinding tebing sebelum longsor terjadi, namun hanya berselang beberapa detik sebelum tanah dan batu langsung ambrol menimpa area kerja.
“Tiba-tiba suara gemuruh besar dan semuanya tertutup debu. Kami langsung lari, tapi ada yang tidak sempat,” ujar seorang pekerja tambang yang selamat.
Penyebab Longsor Masih Dalam Penyelidikan
Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti longsor belum diketahui. Tim teknis dari pemerintah daerah bersama pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi. Dugaan sementara mengarah pada instabilitas tebing tambang yang diduga sudah mengalami pengikisan parah akibat aktivitas penggalian intensif selama bertahun-tahun.
Aktivitas pertambangan di kawasan Gunungkuda sendiri telah lama menjadi sorotan, terutama soal aspek keselamatan kerja dan pengawasan teknis.
Desakan Evaluasi dan Tindakan Tegas
Baca Juga:Kejari Kabupaten Cirebon Tetapkan 7 Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Jalan Lingkungan dan DrainaseBPPMHKP Cirebon Gelar Bimtek CPIB, Dorong ABK Miliki Sertifikasi Penanganan Ikan Standar Internasional
Tragedi ini memunculkan kembali desakan kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan pertambangan di wilayahnya. Warga sekitar serta sejumlah pemerhati lingkungan menilai kejadian ini sebagai konsekuensi dari lemahnya pengawasan dan pengabaian terhadap risiko keselamatan kerja.
“Kejadian ini bukan yang pertama. Sudah saatnya pemerintah serius meninjau ulang izin-izin tambang yang berpotensi membahayakan nyawa,” ujar Rian Jaelani, aktivis lingkungan hidup Cirebon.
Hingga kini, proses evakuasi dilolokasi tambang Gunungkuda masih dilakukan.
radarcirebon.tv akan terus memantau perkembangan terbaru dari lokasi kejadian dan memperbarui informasi terkait proses evakuasi dan identifikasi para korban.