RADARCIREBON.TV- Dana BOS adalah Dana Bantuan operasional Sekolah yang berarti dana yang diberikan pemerintah pusat untuk membantu sekolah dalam membiayai operasional kegiatan belajar mengajar.
Muhlis adalah seorang anggota lembaga swadaya masyarakat yang membuat ketakutan seluruh siswa Sekolah Dasar, karena datang dengan nada keras dan mengebrak meja untuk menanyakan dana BOS.
Aksi muhlis pun viral di media sosial, karena telah membuat kegaduhan dengan menantang dan menggebrak meja.
Baca Juga:Ingin Kuliah Gratis? Ayo Daftar Beasiswa AnagataPunya Motor Impian? Vario 160 CC Bisa Jadi Pilihan Terbaik
Muhlis telah membuat keributan di SDN dukuh I, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kericuhan Yang Disebabkan Oleh Muhlis
Peristiwa kericuhan yang diakibatkan oleh MuHlis tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 26 Mei 2025, sekitar pukul 08.30 WIB di ruang guru.
Aksi Muhlis yang begitu anarkis menjadi viral, peristiwa itu pun memicu kericuhan dan juga membuat seluruh siswa sekolah dasar ketakutan.
Dewan pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) mengecap aksi Muhlis tersebut. Dalam video yang viral, warga yang mengaku sebagai anggota LSM bidik itu diketahui bernama Muhlis.
Muhlis mempertanyakan realisasi mengenai Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai belasan juta yang ditujukan untuknya, diduga tidak sesuai.
Muhlis dan kepala sekolah pun beradu argumen, sebelum akhirnya Muhlis naik pitam dan memutuskan menggebrak meja, kemudian membuat sebuah keributan.
Akibatnya suasana di dalam ruangan menjadi tak terkendali, emosi Muhlis semakin menggebu, dan akhirnya Muhlis diminta untuk keluar dari ruang guru.
Baca Juga:Mau Pinjam Uang Tanpa Menunggu Lama? Disini TempatnyaJangan Kaget, Ini Aturan Baru Sudah Diputuskan Oleh Dedi Mulyadi, Cek Selengkapnya
Namun bukan menuruti perkataan para guru, akan tetapi Muhlis justru menolak dan semakin menantang para guru, berkali-kali Muhlis berusaha memegang tangan para guru dan memaksa mereka untuk memukuli dirinya.
Namun pihak sekolah tidak ingin memperpanjang masalah tersebut, sehingga di tengah adu mulut yang terjadi, pihak guru masih berusaha untuk mendorong Muhlis keluar dari ruang guru.
Sejumlah siswa yang sempat melihat kejadian tersebut tentu saja merasa sangat ketakutan, siswa sekolah dasar tersebut merasa bahwa ada ancaman yang mengganggunya.
Bahkan kepala SDN dukuh 1, Moh Yunus membenarkan adanya video kericuhan yang dipicu oleh sikap tidak terpuji dari anggota LSM di sekolahnya.
Menurut Yunus, sikap dari anggota LSM tersebut sangat kurang terpuji, karena bukan satu kali ini hal seperti kejadian di atas terjadi namun sudah dua kali terjadi di SDN duko I, akan tetapi dengan orang yang berbeda, dulu saat kejadian tersebut terjadi, seseorang yang membuat kericuhan tersebut mengaku sebagai wartawan.
Menurut Yunus tidak semua anggota LSM bersikap tidak baik, karena ada sebagian anggota LSM yang datang dengan cara yang baik.
Namun pihak sekolah SDN dukuh I telah melaporkan kejadian viral tersebut ke dinas pendidikan Kabupaten Sumenep melalui pengawas sekolah.
Sementara itu dewan pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) mendesak agar pihak kepolisian agar mau turun tangan dan menindak tegas Muhlis anggota LSM bidik yang menggebrak meja, dan membuat kericuhan di ruang guru SDN dukuh I, pada hari Senin 26 Mei lalu.
Tindakan yang telah dilakukan oleh Muhlis yang telah menggebrak meja dan melontarkan ucapan dengan nada yang tinggi, membuat para guru terkejut dan tentu saja menciptakan suasana yang mencekam di sekolah tersebut.
Akibatnya beberapa siswa sampai menjerit ketakutan karena telah menyaksikan aksi arogan yang telah dilakukan oleh Muhlis seorang anggota LSM bidik.
Menurut DPKS tindakan tegas perlu diambil agar kejadian serupa tidak terulang lagi di sekolah-sekolah lain.