RADARCIREBON.TV – Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer menuai pro dan kontra.
Salah satu yang terang-terangan mengkritik kebijakan itu adalah komedian sekaligus politikus Denny Cagur. Namun, alih-alih mendapat dukungan, Denny justru diserbu kritik pedas dari netizen.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Denny menilai bahwa tidak semua masalah siswa bisa diselesaikan dengan pendekatan militer. Menurutnya, tiap siswa punya latar belakang dan persoalan yang berbeda.
Baca Juga:Pertama Kalinya, Bupati Tinjau Lokasi Longsor Gunung Kuda, Korban Ditemukan Satu Jenazah, Total Korban Jadi 20Tinjau Proyek Bendungan Jragung, Taj Yasin: Solusi Banjir dan Ketahanan Air Jateng
“Masing-masing siswa itu kan permasalahannya berbeda-beda. Belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan,” ujar Denny dalam pernyataan yang viral di TikTok dan Instagram.
Ia menyatakan bahwa barak militer bukan satu-satunya solusi untuk menyelesaikan persoalan siswa di sekolah.
“Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa. Tidak melulu barak militer, barak militer jadi satu-satunya solusi,” tambahnya.
Denny juga mengkhawatirkan siswa akan tertinggal pelajaran jika terlalu lama berada di barak militer.
Namun pernyataan itu justru memicu reaksi keras dari warganet. Di kolom komentar berbagai akun media sosial, Denny Cagur malah dirujak netizen.
“Banyak bacot, gak paham lapangan!” tulis salah satu pengguna X.
“Kalau bukan disiplin, kenapa anak-anak sampai berani ngeroyok guru dan tawuran?” kritik akun lain.
Baca Juga:Usai Bersih-Bersih di Trusmi, Gubernur Dedi Mulyadi Tertangkap Kamera Naik Angkot ke Gedung NegaraMengenal Trusmi, Tempat yang Didatangi KDM Pag Buta Sambil Bawa 70 Pasukan Kebersihan
“Baru juga jadi politikus, udah sok tahu soal pendidikan,” sindir netizen lainnya.
Banyak netizen menilai kritik Denny tidak berdasar dan terlalu menggeneralisasi. Mereka menilai pendekatan militer yang diterapkan bersifat pembinaan ringan dan bertujuan membentuk karakter, bukan hukuman.
Meski begitu, ada pula sebagian warganet yang membela Denny, menyebut bahwa pembinaan siswa seharusnya dilakukan dengan pendekatan psikologis dan edukatif, bukan militeristik.
Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi belum memberikan respons langsung terhadap pernyataan Denny Cagur. Namun dalam beberapa kesempatan, ia menyebut program ini sebagai bentuk “rehabilitasi karakter” bagi siswa yang terlibat pelanggaran berat, seperti bullying, kekerasan, hingga perusakan fasilitas sekolah.
Kebijakan ini pun masih memantik perdebatan, baik di ruang publik maupun jagat maya. Satu hal yang pasti: komentar Denny Cagur jadi bumerang yang memicu amarah warganet, memperlihatkan betapa sensitifnya isu pendidikan di tengah masyarakat saat ini.