Hati-Hati! Tahun 2025 Jadi Surga Baru Buat Penipuan Berbasis AI, Ini 4 Modusnya!

foto
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Tahun lalu udah banyak banget penipuan online yang pake teknologi canggih kayak deepfake, kloning suara, sampai email palsu. Tapi ternyata itu baru “pemanasan”, guys.

Tahun 2025 ini, diprediksi bakal jadi eranya penipuan yang didukung sama kecanggihan AI. Para penjahat siber makin pinter, dan sayangnya, teknologi yang awalnya buat bantu produktivitas sekarang malah dipakai buat nipu orang—dari perusahaan fintech sampai pemilik rekening biasa.

Menurut laporan dari Forbes, penipuan berbasis AI udah makin merajalela. Nah, biar kamu nggak jadi korban, ini dia 4 modus AI yang wajib banget diwaspadai:

1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

Baca Juga:Beauty Influencer Meninggal Dunia, Diduga Karena Mukbang Produk Makeup!Bansos PKH dan BPNT Juni 2025 Siap Cair Jelang Idul Adha, Cek Penerima Lewat NIK di Situs Kemensos

Modus lama, tapi versi upgrade. Sekarang penjahat siber udah bisa bikin video dan suara palsu yang super meyakinkan.

Bahkan di Hong Kong, ada kejadian karyawan ketipu Zoom palsu—dikirain ngobrol sama bosnya—eh malah disuruh transfer uang hampir Rp480 miliar!

Di AS aja, 53% orang yang kerja di bagian keuangan ngaku pernah jadi target penipuan kayak gini. Dan parahnya, sekarang 40% email tipu-tipu udah ditulis full pake AI. Gila sih.

2. Chatbot Penipu Asmara

Penipuan asmara makin canggih! Kalau dulu yang nipu orang ya manusia juga, sekarang bot AI yang merayu-rayu korban. Chat-nya lancar, tanpa typo, dan bahasanya bikin baper. Korban pun susah bedain mana orang beneran, mana AI.

Udah banyak juga yang share pengalamannya di media sosial. Bahkan ada hacker asal Nigeria yang blak-blakan nunjukin gimana chatbot-nya kerja buat nipu orang. Duh!

3. Penipuan Investasi “Pig Butchering” Pake AI

Skema ini tuh kayak jebakan asmara yang ujung-ujungnya ngajak investasi palsu. Nah sekarang, AI bikin penipuan ini bisa dijalankan secara massal. Jadi, satu orang bisa nipu ratusan korban sekaligus.

Contohnya, mereka pake alat kayak “Instagram Auto Fans” buat kirim pesan-pesan basa-basi kayak, “Temanku rekomendasiin kamu. Apa kabar?” Terus diajak ngobrol, dijebak, dan disedot uangnya.

Baca Juga:Presiden Prabowo Kurban 985 Ekor Sapi di Idul Adha 2025! Semua Kabupaten/Kota Dapat Bagian!Siap-siap! Indonesia Bakal Punya Listrik dari Nuklir, Ini Lokasi PLTN Pertamanya!

Mereka juga udah pake video call deepfake dan suara palsu biar keliatan makin meyakinkan.

4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

Nggak cuma orang biasa yang jadi sasaran, tapi juga pejabat dan bos-bos perusahaan. Di Singapura, ada kasus penjahat yang kirim email berisi video deepfake yang ngasih kesan seolah-olah si korban ngelakuin hal memalukan. Terus, mereka minta tebusan dalam bentuk kripto.

Video itu dibuat dari foto dan video publik, kayak dari LinkedIn atau YouTube. Jadi buat kamu yang sering tampil online, hati-hati juga ya!

0 Komentar