RADARCIREBON.TV- Perampokan adalah tindakan mencuri harta benda seseorang dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan. Perampokan melibatkan kontak langsung antara pelaku dan korban, serta penggunaan atau ancaman kekerasan fisik untuk mengambil harta benda tersebut secara paksa.
Bocah Berinisial SY Lepas Ikatan Tali Ayahnya
Seorang bocah di Desa Bago, besok, Probolinggo, Jawa Timur, Berusia 10 tahun berinisial SY, berhasil melepaskan diri dari ikatan yang dilakukan pelaku perampokan yang menimpa keluarganya pada minggu 1 Juni 2025 dini hari.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 02.15 WIB, dan melibatkan 6 pelaku bersenjata clurit yang diduga juga membawa senjata api.
Baca Juga:Bolehkah Kurban 1 Ekor Kambing Betina?Sepeda Listrik 3 Jutaan, Mana Pilihan Anda
Peristiwa perampokan tersebut dialami oleh keluarga Nurul Fatah (49). Saat itu Fatah dan anaknya berinisial SY sedang tidur di ruang tamu.
Kemudian pelaku masuk ke dalam rumah tersebut, dan mengancam akan membunuh mereka dengan celurit jika mereka berdua berteriak.
Pelaku tersebut kemudian mengikat tangan Fatah dan anaknya, serta menutup mulut Fatah dengan lakban.
Tidak hanya itu, mereka juga menggeledah rumah untuk mencari uang dan barang berharga, beberapa barang yang dirampok meliputi uang tunai, perhiasan, dan juga ponsel.
Fatah yang saat itu sedang tertidur di lantai ruang tamu, kemudian dibangunkan oleh pelaku dan diangkat ke kamar utama.
Saat itu pelaku menyuruh Fatah untuk menunjukkan keberadaan uang dan hartanya.
Selama perampokan tersebut terjadi, salah satu pelaku terlihat oleh Fatah membawa senjata yang menyerupai senjata api di pinggangnya, akan tetapi tidak dikeluarkan oleh perampok tersebut.
Baca Juga:Rela Tak Makan Dan Tinggal Dikolong Jembatan, Inilah Perjuangan YusufHeboh! Buruh Kepung Istana Merdeka
Setelah melakukan penggeledahan dan pengambilan barang, para pelaku keluar rumah dan menutup pintu dengan Grendel.
Lalu sekitar 20 menit kemudian, anaknya berinisial SY berhasil melepaskan diri dan membantu sang ayah melepaskan ikatan.
Setelah mendengar suara pengeras dari masjid menjelang adzan subuh, Fatah dan keluarganya keluar rumah dan berteriak meminta tolong.
Warga sekitar termasuk Sekjen Bago Hermanto langsung menuju lokasi dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi di mapolsek besuk.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait perampokan tersebut. Sementara itu kondisi trauma dialami oleh SY, anak korban akibat kejadian yang menimpa keluarganya.
Sebelum menjadi korban perampokan, Fatah diinformasikan telah Menjual sawah warisannya sebesar Rp700 juta, namun setelah dipotong calo dan biaya notaris tersisa Rp400 juta.
Uang tersebut akhirnya dibagi oleh Fatah, untuk Fatah dan 3 saudaranya, namun saat perampokan uang tersebut berada di dalam rekening tabungan saudaranya.
Beruntung kejadian ini tidak memakan korban jiwa, baik Fatah maupun anaknya selamat. Namun karena kejadian tersebut, Anaknya yang berinisial SY menjadi sangat trauma, sehingga harus melakukan konsultasi mengenai psikisnya.
Para pelaku masih belum ditangkap dan masi dalam pencarian, Fatah berharap agar seluruh pelaku perampokan tersebut bisa segera dijebloskan ke dalam penjara.