Masa Tanggap Darurat Bencana Longsor Gunung Kuda di Kabupaten Cirebon secara resmi dihentikan setelah rapat bersama yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, TNI, Polri, hingga Basarnas.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melaksanakan rapat bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, hingga ahli pertambangan. Rapat bersama ini dilaksanakan untuk membahas terkait habisnya masa tanggap darurat bencana longsor tambang batu Gunung Kuda yang sudah berlangsung selama tujuh hari.
Dalam rapat bersama, sejumlah pihak menyampaikan tanggapan mengenai risiko dan potensi keamanan bagi petugas pencarian serta petugas evakuasi. Ancaman keselamatan menjadi salah satu faktor yang disoroti, karena selama proses pencarian longsor susulan terus terjadi dan mengancam keselamatan para petugas.
Baca Juga:SMAN 3 Kota Cirebon Siap Berlakukan Jam Malam Bagi Pelajar – Video4 Korban Longsor Belum Ditemukan – Video
Secara resmi, Pemerintah Daerah bersama dengan unsur TNI, Polri, dan Basarnas memberhentikan tanggap darurat bencana longsor tambang batu Gunung Kuda dengan alasan keamanan dan keselamatan. Bahkan, sejak dua hari terakhir proses pencarian dan evakuasi korban longsor tidak maksimal karena terus terjadi longsor susulan.
Sementara itu, Danrem 063 Sunan Gunung Jati Kolonel Inf. Hista Soleh Harahap menyampaikan penutupan masa tanggap darurat bencana longsor ini sesuai dengan hasil keputusan Forkopimda Kabupaten Cirebon. TNI juga akan berkoordinasi dengan kepolisian, dan menjadikan lokasi, perlengkapan, hingga kendaraan yang ada di kawasan tambang batu Gunung Kuda sebagai barang bukti penyelidikan.
Di sisi lain, terkait sisa korban yang masih belum ditemukan, pemerintah akan menetapkan bahwa korban sudah dinyatakan meninggal. Keputusan ini didasari pada hasil rapat bersama yang dilaksanakan oleh seluruh pihak. Kepolisian dan TNI juga akan melakukan penyegelan lokasi tambang serta tidak memperbolehkan adanya aktivitas apa pun.