Ketika Desa Tonjong Kejatuhan Durian Sepohon-pohonnya:Dikunjungi Gubernur, Diguyur 20 Miliar Tahun Ini

KDM dan Imron
KDM saat Salat Id di Desa Tonjong bersama Bupati Imron
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di ujung timur Cirebon, tepat di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, terletak sebuah desa yang selama ini hidup dalam sunyi: Tonjong.

Jalannya berlubang bak kawah bulan, seperti jalanan empang saat duguyur hujan, sinyal ponsel pun suka hilang, mungkin wajar, jika pulau ia adalah pulau terluar, desa terakhir diwilayah perbatasan Jabar – Jateng.

Namun pagi itu, semuanya berubah. Seekor sapi dikurbankan, doa dilangitkan, dan seorang Gubernur datang membawa kabar yang lebih berharga dari sapi kurban: Rp 20 miliar untuk membangun infrastruktur jalan. Desa Tonjong kejatuhan pohon-pohonnya.

Baca Juga:Bambang Mujiarto: Qurban Idul Adha dan Semangat Gotong Royong Bung Karno yang Terus Hidup10 Olahan Daging Qurban Sapi Paling Favorit: Dari Sate Hingga Empal, Tradisi Kuliner Iduladha

“Kita bangun jalan Tonjong tahun ini. Rp 20 miliar kita siapkan,” ujar Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, di hadapan warga yang setengah terharu, setengah tak percaya.

Tonjong adalah kisah klasik desa di perbatasan yang selalu disebut dalam pidato, tapi jarang disebut dalam perencanaan. Ia seperti anak bungsu yang dilupakan, kecuali ketika musim kampanye datang atau rombongan pejabat tersesat.

“Kalau bukan karena hari raya dan sapi, mungkin kami belum tentu dikunjungi Gubernur,” celetuk seorang warga, sambil mencium baju kokoh yang masih beraroma sapi kurban.

Konon, menurut warga Tonjong, jalan yang mulus bukan hanya soal kendaraan. Ia adalah pertanda bahwa negara masih ingat. Bahwa derap sepatu pejabat masih bisa terdengar sampai ke ujung sawah.

Kini, setelah puluhan tahun menjadi ajang slalom truk sayur dan motor butut, jalan Tonjong akan disulap menjadi penghubung Jawa Barat–Jawa Tengah yang layak, bukan sekadar jalan mulus dalam peta google.

Mereka tidak hanya pulang membawa daging kurban. Pasalnya, sebanyak 1.337 paket daging dibagikan pagi itu, tak hanya itu, tapi ada juga janji besar. Janji bahwa Tonjong akan punya masa depan yang lebih datar, setidaknya dalam urusan jalan.

“Kami tak butuh jalan tol. Cukup jalan desa yang tak bikin rem cakram menjerit,” kata salah seorang warga sekitar yang menyambut Gubernur dengan senyum dan harapan.

Baca Juga:Bahrain Dicukur Arab Saudi 2-0, Indonesia Lolos Babak Keempat Kualifikasi Piala DuniaPulau Dari Masa Lalu, Tempat Evolusi Berhenti, 90% Satwa di Sini Tak Ada di Tempat Lain!

Di bawah langit Idul Adha, saat takbir mengudara dan peluh panitia kurban menetes, jalan Tonjong yang bopeng itu akhirnya tersenyum diam-diam. Mungkin sebentar lagi, ia tak lagi jadi tempat uji nyali pengendara, tapi jadi jalur masa depan anak-anak Tonjong menuju sekolah dan harapan.

0 Komentar