RADARCIREBON.TV- Proyek kontroversial yang namanya Worldcoin—ya, yang nge-scan bola mata itu—bakal resmi diluncurkan di Inggris minggu ini.
Mulainya di London dulu hari Kamis, terus rencananya bakal nyebar ke kota-kota besar lain kayak Manchester, Birmingham, Cardiff, Belfast, sampai Glasgow dalam beberapa bulan ke depan.
Padahal, nggak semua negara sambut proyek ini dengan tangan terbuka, lho. Termasuk Indonesia yang udah lebih dulu mutusin buat blokir layanan ini.
Baca Juga:Jungkook dan Jimin BTS Akhirnya Lulus Wamil, Disambut Meriah Fans dari Berbagai Negara!Laptop Chromebook Jadi Sorotan Gara-Gara Kasus Korupsi di Kemendikbud
Worldcoin Itu Sebenarnya Ngapain Sih?
Worldcoin ini proyek besutan Sam Altman, CEO-nya OpenAI (yang juga bikin ChatGPT). Intinya, mereka pakai alat bernama Orb buat scan iris alias bola mata kita, terus dari hasil scan itu dibikin semacam kode unik. Tujuannya biar bisa buktiin kalau yang daftar itu beneran manusia, bukan AI atau bot.
Menurut mereka, teknologi ini penting banget sekarang karena makin banyak penipuan dan aktivitas online yang pakai AI buat nipu orang. Jadi, Worldcoin mau jadi solusi biar bisa bedain mana manusia beneran dan mana yang cuma “akting.”
Meski idenya kelihatan keren, sejak pertama kali diluncurin tahun 2021, Worldcoin udah bikin banyak orang was-was. Masalah utamanya: privasi. Soalnya ini nyangkut data biometrik—data tubuh kita yang paling pribadi.
Pihak Worldcoin sih bilang datanya aman. Katanya data biometrik yang dipindai itu langsung dienkripsi dan data aslinya langsung dihapus, nggak disimpen di cloud dan nggak bisa diakses sembarangan. Sistemnya juga desentralisasi, alias jalan lewat HP masing-masing pengguna.
Indonesia dan Beberapa Negara Lain Masih Ogah
Di Indonesia, proyek ini udah dibekukan. Alasannya karena ada masalah di pendaftaran sistem elektronik yang dianggap nggak sesuai aturan. Jerman juga tolak Worldcoin mentah-mentah karena dianggap melanggar aturan perlindungan data di Uni Eropa (GDPR).
Negara-negara tetangga Indonesia pun mulai curiga dan buka penyelidikan. Bahkan ada kekhawatiran soal jual-beli akun yang bisa melanggar aturan soal pembayaran digital.
Jadi… Aman Nggak?
Sampai sekarang, masih banyak perdebatan. Di satu sisi, teknologinya dibilang bisa jadi solusi jitu buat identitas digital di zaman AI. Tapi di sisi lain, isu soal privasi dan keamanan data tetap jadi kekhawatiran utama.