RADARCIREBON.TV- Istilah HDR10+ dan Dolby Vision pasti pernah muncul di benak Anda saat mencari TV baru atau platform streaming untuk menonton film. Kedua teknologi ini sering dipromosikan sebagai teknologi yang meningkatkan kualitas gambar. Apa perbedaannya? Selain itu, format HDR mana yang lebih baik?
Jawaban dari pertanyaan itu tergantung dari beberapa faktor, mulai dari kualitas gambar sampai soal dukungan perangkat. Nah, biar kamu gak bingung lagi, mari simak ulasan tentang perbedaan antara HDR10+ dan Dolby Vision berikut ini!
1. Sama-sama menggunakan metadata dinamis
Dengan menggunakan dynamic metadata, HDR10+ dan Dolby Vision memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkat kecerahan, kontras, dan warna pada setiap adegan sesuai dengan intensitas pembuat film. Ini berbeda dengan HDR10 yang hanya menggunakan metadata statis, yang menetapkan pengaturan gambar untuk seluruh durasi konten.
Baca Juga:Wajib Tahu! Ini Dia 7 Cara Tepat Merawat Baterai Motor Listrik Agar Lebih Awet dan Tidak Mudah Cepat DropIntip Spesifikasi Lengkap dan Kecanggihan Fitur Blackview BV7300 5G
Dengan metadata dinamis, pengalaman menonton menjadi lebih memuaskan karena kualitas gambar dapat disesuaikan dengan tepat, dan detail di area gelap dan terang tetap terlihat jelas. Oleh karena itu, keduanya memiliki teknologi dasar yang lebih baik daripada HDR standar.
2. HDR10+ bersifat open-source tanpa biaya lisensi
Salah satu keunggulan utama HDR10+ adalah bahwa itu bersifat open-source dan dapat digunakan oleh siapa saja tanpa biaya lisensi untuk produsen TV atau studio film. Karena itu, biaya produksi dapat dikurangi dan perangkat yang mendukung HDR10+ dapat dijual lebih murah.
Berkat model ini, banyak TV kelas menengah ke atas, terutama dari Samsung, sudah kompatibel dengan HDR10+. Sayangnya, HDR10+ masih jauh dari Dolby Vision dalam hal ketersediaan konten. Meskipun fleksibel dan hemat biaya, Anda harus siap dengan keterbatasan pilihan film atau tayangan yang mendukung format ini.
Sebaliknya, Dolby Vision adalah format yang dilisensikan oleh Dolby Laboratories. Produsen perangkat dan pembuat konten harus membayar lisensi untuk menggunakan Dolby Vision, yang dapat berdampak pada biaya produk atau produksi konten. Biaya tambahan ini seringkali dianggap sebanding dengan kualitas gambar yang ditawarkan.