Sindikat Pencuri Data Lintas Negara Ditangkap, Infostealer Jadi Biang Keroknya

foto
ilustrasi/ pixabay
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Baru-baru ini, penegak hukum dari berbagai negara ngadain aksi besar-besaran yang dinamain Operation Secure. Aksi ini berhasil ngeringkus jaringan penjahat siber yang nyolong data finansial dari banyak negara.

Mereka pakai malware jenis infostealer buat mencuri data penting kayak akun bank, dompet kripto, sampai cookie di browser.

Operasi ini dikoordinasiin sama Interpol dari Januari sampai April 2025, dan melibatkan 26 negara. Hasilnya? Lumayan bikin kaget:

Baca Juga:Mattel Gandeng OpenAI: Bikin Mainan Anak Pakai Teknologi AI!Kenapa HP Harus Sering Direstart? Ini Kata Samsung

  • 32 orang ditangkap,
  • 41 server disita,
  • Lebih dari 20.000 IP/domain berbahaya diputus,
  • Dan ada 100 GB data curian yang berhasil diamankan.

Nggak cuma itu, 216 ribu korban juga udah dikasih peringatan soal datanya yang sempat dicuri.

Apa Itu Infostealer?

Infostealer itu jenis malware yang tugasnya nyolong data pribadi dan sensitif. Biasanya sih data finansial kayak informasi kartu kredit, akun bank, dan bahkan data dompet kripto. Nah, data yang mereka curi ini dijual di dark web atau dipakai buat bobol akun milik perusahaan dan individu.

Ternyata sindikat ini punya pusat komando di Hong Kong, dengan 117 server yang dipakai buat jalankan aksi mereka. Server-server ini dipakai buat phishing, nipu lewat media sosial, dan penipuan online lainnya.

Di Vietnam, polisi bahkan nangkep 18 orang, termasuk bos besar yang jual akun perusahaan secara ilegal.

Didukung Tim Keamanan Siber Dunia

Operasi ini nggak sendiri, loh. Ada dukungan dari nama-nama besar di dunia cybersecurity kayak Kaspersky, Group-IB, dan Trend Micro.

Mereka bantu lacak dan identifikasi pelaku yang terlibat dalam penyebaran malware kayak Lumma, RisePro, dan META Stealer—tiga malware infostealer yang lagi aktif-aktifnya sekarang.

Mereka juga ngintip aktivitas para pelaku ini di Telegram dan dark web, tempat mereka jualan data curian dan promosiin malware.

Serangan-serangan Sebelumnya

Sebenernya, ini bukan pertama kalinya sindikat ini digerebek.

Baca Juga:Ini Dia! 7 Makanan yang Bisa Bikin Jerawatan, Padahal Kelihatannya SehatKasino Bikin Tajir! Jakarta Dulu Raup Miliaran dari Judi Resmi

  • Lumma udah pernah disikat FBI, Departemen Kehakiman AS, dan Microsoft bulan Mei 2025.
  • META Stealer juga sempat diganggu lewat Operasi Magnus Oktober 2024 lalu.

Sekarang, infostealer udah jadi ancaman siber paling ngeri. Banyak kasus kebocoran data gede yang awalnya cuma gara-gara malware ini—kayak yang pernah dialami perusahaan seperti UnitedHealth, PowerSchool, HotTopic, sampai Snowflake.

0 Komentar