RADARCIREBON.TV- Mahkamah Agung (MA) RI baru aja nambah pasukan penting buat sistem peradilan Indonesia. Total ada 1.451 hakim baru yang dikukuhkan langsung di Gedung MA, Jakarta, pada Kamis, 12 Juni 2025. Seremoni ini makin spesial karena dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Para hakim ini bakal ditempatkan di berbagai pengadilan, mulai dari:
- 921 di peradilan umum,
- 362 di peradilan agama,
- 143 di peradilan tata usaha negara (TUN),
- dan 25 di peradilan militer.
Dengan tambahan ini, sekarang jumlah total hakim se-Indonesia tembus angka 8.711 orang. Wah, makin banyak nih yang siap jaga keadilan di negeri ini!
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo bilang kalau salah satu kunci negara maju itu adalah sistem hukum yang kuat. Dan di balik itu, hakim punya peran sentral banget.
Baca Juga:Rolls-Royce Laku Rp2,5 M, Mensos: Uangnya Buat Bangun Rumah Warga MiskinKata Kemenkes: Sifilis Bisa Kena Siapa Aja, 23 Ribu Warga RI Terinfeksi!
“Syarat menjadi negara yang berhasil adalah sistem hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh rakyat. Hakim adalah benteng terakhir keadilan. Dengan hakim yang kuat, Indonesia akan menjadi negara yang berhasil,” ucapnya dengan penuh semangat.
Buat mendukung kerja para hakim, Prabowo juga ngumumin kabar gembira: gaji hakim naik! Kenaikannya bahkan bisa sampai 280 persen buat hakim-hakim baru. Ini jadi bukti kalau pemerintah serius mendukung dunia peradilan.
Ketua Mahkamah Agung, Prof. Sunarto, juga gak kalah berpesan. Beliau minta para hakim jadi sosok yang rendah hati dan tetap berintegritas tinggi, meskipun udah punya wewenang besar.
“Jadilah hakim yang meneladani ilmu padi—semakin berisi, semakin merunduk. Hakim yang rendah hati, tidak merendahkan, dan menjunjung tinggi keadilan,” ujarnya.
“Keadilan tidak hanya ditemukan dalam teks undang-undang, tetapi juga harus terpancar dari hati nurani seorang hakim,” tegasnya.
Beliau juga mengingatkan, kepercayaan publik ke pengadilan itu penting banget. Maka, selain paham hukum, para hakim juga harus punya hati nurani dalam membuat keputusan.