RADARCIREBON.TV- Angsuran KUR adalah pembayaran bulanan yang harus dibayarkan oleh penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melunasi pinjaman yang telah diterima.
Program kredit usaha rakyat, dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI 2025, saat ini hadir jangan plafon pinjaman mencapai Rp500 juta per debitur.
Tidak hanya menawarkan limit pinjaman yang besar, akan tetapi KUR BRI 2025 juga memberikan pilihan tenor atau jangka waktu cicilan yang sangat fleksibel, mulai dari 1 tahun hingga 5 Tahun lamanya.
Baca Juga:Awas Hipertensi, Kenali Gejalanya
Dengan begitu, para calon debitur atau para pelaku UMKM yang mengajukan KUR BRI, bisa melakukan ekspansi bisnis ataupun untuk menambah modal usaha dan sebagainya.
Kami akan menjelaskan mengenai cicilan bulanan yang harus dibayarkan jika meminjam sebanyak Rp500 juta.
Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Plafon Rp500 Juta
Seperti yang kita ketahui, Bank BRI menyediakan pilihan tenor yang fleksibel untuk KUR 2025, mulai dari 1 tahun hingga 5 Tahun lamanya.
Besaran angsuran yang dibayarkan pun menyesuaikan dengan lamanya tenor dan jumlah platform pinjaman.
Jika anda meminjam sebesar Rp500 juta, maka yang harus anda bayarkan adalah.
- Pinjaman Rp500 juta tenor 12 bulan (1 tahun) sebesar Rp 42.500.000 per bulan.
- Pinjaman Rp500 juta tenor 24 bulan (2 tahun) sebesar Rp21.666.700 per bulan.
- Pinjaman Rp500 juta tenor 36 bulan (3 tahun) sebesar Rp14.722.200 per bulan.
- Pinjaman Rp500 juta tenor 48 bulan (4 tahun) sebesar Rp11.250.000 per bulan.
- Pinjaman Rp500 juta tenor 60 bulan (5 tahun) sebesar Rp9.166.700 per bulan.
Namun anda juga perlu mengingat bahwa, jumlah angsuran bisa sedikit berbeda tergantung pada hasil analisa bank serta kondisi usaha anda. Maka dari itu, anda sebagai calon debitur perlu menyiapkan dokumen dan data usaha dengan lengkap.
Adapun persyaratan untuk melakukan pengajuan KUR BRI 2025, yang harus anda penuhi. Diantaranya adalah.
- Warga Negara Indonesia (WNI).
- Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
- Merupakan pelaku UMKM dengan usaha yang telah berjalan minimal selama 6 bulan.
- Tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain, kecuali kredit konsumsi seperti KPR dan KKB.
- Tidak termasuk dalam daftar hitam atau blacklist Bank Indonesia maupun lembaga keuangan lainnya.
- Usaha yang dijalankan harus jelas, legal, dan juga memiliki potensi berkembang.