RADARCIREBON.TV- Aksi nekat penyelundupan ribuan telur penyu berhasil digagalkan! Tim gabungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bareng Balai Karantina Wilker Sintete berhasil menyita 1.950 butir telur penyu yang mau diselundupkan lewat Pelabuhan Kapet Sintete, Kalimantan Barat, Senin malam (17 Juni 2025).
“Nah, pada tanggal 17 Juni atau tadi malam saya mendapat laporan dari kepala pangkalan Pontianak menyampaikan, telah berhasil menggagalkan penyelundupan telur penyu sebanyak 4 karton dengan jumlah 1.950 butir,” kata Dirjen PSDKP KKP, Pung Nugroho, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Rencananya Mau Dikirim ke Malaysia
Telur-telur ini dikirim pakai kapal tol laut KMP Bahtera Nusantara 03 dari Pulau Tambelan, Kepulauan Riau. Diduga kuat, telur penyu itu bakal dibawa ke Malaysia buat dikonsumsi atau bahkan dibudidayakan.
Baca Juga:Prabowo Siap Gas Terus Proyek DME, Alternatif Pengganti Gas ElpijiInfinix Hot 60 Pro Plus: HP Tipis Stylish dengan Spek Sultan, Harga Merakyat!
Padahal, penyu itu hewan yang dilindungi, lho. Telurnya gak boleh diambil sembarangan karena bisa bikin siklus hidup penyu terputus.
“Penyu ini penyu yang dilarang untuk ditangkap. Apalagi telurnya. Ini akan memutus tali rantai, perkembangbiakannya berhenti,” ujar Pung.
Telurnya Disita, Pelakunya Masih Dicari
Saat ini, empat kardus telur penyu itu diamankan di kantor Balai Karantina Kalbar. Nilai ekonominya sih sekitar Rp29 jutaan, tapi kerusakan alam yang bisa ditimbulkan? Gak ternilai!
Penyu itu penting banget buat keseimbangan ekosistem laut. Mereka hidup lama, bisa migrasi ribuan kilometer, dan balik lagi ke tempat mereka lahir buat bertelur. Bayangin kalau 1.950 penyu gak jadi menetas—laut kita bakal kehilangan “penjaga alami”-nya.
Bukan Kasus Pertama
Ternyata, penyelundupan telur penyu ini udah sering terjadi, terutama di wilayah Kalimantan Barat. Pung bilang, laporan masyarakat jadi kunci penting kenapa operasi kali ini bisa berhasil.
“(Penyelundupan) ini rutin. Kami mendapatkan laporan dari masyarakat makanya kita sengaja lakukan operasi ini malam hari. Peredaran mereka ini di wilayah Kalimantan Barat banyak,” katanya.
Pihak KKP sekarang lagi cari tahu siapa pemilik, pengirim, dan penerima dari telur-telur ilegal ini. Soalnya, barangnya ditinggal gitu aja di kapal, kayak mau kabur dari tanggung jawab.
Baca Juga:Suka Minum Americano Pagi-Pagi? Ini 10 Manfaat Keren yang Mungkin Belum Kamu Tahu!Xiaomi Luncurkan Redmi Note 14 Warna Sand Gold, Segini Harganya!
Telur Penyu Gak Boleh Dimakan!
Pung juga ngingetin masyarakat: jangan makan telur penyu! Selain ilegal, itu juga ikut andil dalam menghancurkan populasi penyu.
“Saya sampaikan, jangan lagi makan telur penyu. Masih banyak telur ayam yang masih bisa dimakan. Kalau telur penyu jangan lah itu, kasihan,” ucap Pung.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga udah kasih arahan tegas soal ini. Telur penyu itu spesies yang dilindungi, dan siapa pun yang melanggar, bakal kena sanksi hukum.
Kerja Tim: Dari Intelijen sampai Nelayan
Keberhasilan operasi ini gak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Mulai dari BIN, TNI AL, Polri, Bea Cukai, Bakamla, sampai jaringan masyarakat pengawas laut alias Powakwas.
Meskipun teknologi pemantauan laut udah canggih, info dari masyarakat dan nelayan tetap jadi kunci utama.
“Namun dalam hal deteksi dini, ada yang lebih valid di lapangan, malam hari, siang hari 24 jam itu nelayan-nelayan yang ada di wilayah perairan,” tutup Pung.