Gawat! Ini Dia Jurusan Yang Terancam Digantikan Oleh AI

Teknologi AI
Jurusan-Jurusan ini akan terancam akibat kecanggihan AI yang semakin maju. Foto: Radar Papua/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- AI teknologi kecerdasan buatan yang canggih, yang kabarnya bisa mengancam beberapa jurusan kuliah pada saat ini.

Kemajuan teknologi AI yang semakin meningkat menjadi tantangan serius bagi para lulusan sarjana yang tengah mencari pekerjaan.

Semakin banyak pekerjaan yang dulunya membutuhkan keahlian manusia, kini mulai digantikan oleh sistem teknologi berbasis AI.

Baca Juga:Google Umumkan Teknologi Gila di 2025: AI di Mana-Mana, Kacamata Pintar Sampai Bikin Film Otomatis!Mattel Gandeng OpenAI: Bikin Mainan Anak Pakai Teknologi AI!

Tidak hanya itu, bahkan laporan The New York Times menyebutkan bahwa Google telah menguji coba alat berbasis AI yang dapat menyusun berita secara otomatis, bahkan dapat menandingi dan menggantikan peran jurnalis profesional.

Kondisi tersebut Tentu saja sangat dikhawatirkan akan mengancam keberlangsungan karir para lulusan ilmu komunikasi, yang selama ini banyak berkontribusi dalam dunia jurnalistik.

di bawah ini adalah jurusan kuliah atau sarjana yang berpotensi tergantikan oleh teknologi ai.

Jurusan Yang Terancam Teknologi AI

1. Desain Grafis

Teknologi AI mampu menciptakan karya desain grafis secara mandiri tanpa campur tangan manusia dengan hasil yang luar biasa.

Tools seperti Midjourney, DALL-E, Jasper art, Night Cafe, Wombo art, Starry AI, dan Galileo telah merevolusi cara kerja industri kreatif, sehingga membuat proses desain menjadi lebih cepat dan lebih efisien dengan menggunakan teknologi AI.

2. Akuntansi

Dalam bidang keuangan teknologi AI telah dimanfaatkan untuk mencatat transaksi hingga untuk menyusun laporan keuangan secara otomatis.

Tools seperti Vic AI, Indy, Docyt, Booke AI, dan Truewind semakin banyak digunakan oleh perusahaan untuk menggantikan peran akuntan konvensional karena dianggap lebih praktis dan lebih efektif.

Pekerjaan di bidang administrasi kini semakin terotomatisasi dengan teknologi AI.

Baca Juga:Deepfake AI: Bagaimana Teknologi Ini Mengancam dan Menghibur?Video Walls: Bagaimana Teknologi Ini Mengubah Pengalaman Visual

Bahkan tugas-tugas seperti pencatatan, pembukuan, pengarsipan, hingga surat-menyurat sudah dapat dijalankan oleh teknologi AI.

Beberapa Tools yang umumnya digunakan antara lain adalah Jasper AI, Lovo AI, Frieflies AI, Pictory, dan Murf AI.

Teknologi AI kini bisa menulis berita, membuat konten, dan bahkan mengelola media sosial.

Tool seperti chatGPT, Bing, Copy AI, Bard, Jasper AI, Kumen 5, Pictory AI, hingga Jarvis semakin lazim digunakan dalam dunia komunikasi dan periklanan digital. Sehingga tenaga manusia dikhawatirkan dapat tersingkirkan oleh teknologi AI ini.

5. Pemasaran

AI mampu menganalisis data secara masif dan melakukan optimasi strategi pemasaran digital.

Dengan Tool seperti chatGPT, Albert AI, Google translate, Bing, perplexity, Deepl, Worldy, dan Grammarly, kini banyak digunakan dalam dunia marketing untuk meningkatkan efektivitas kampanye.

Kemampuan teknologi AI dalam menerjemahkan dan berkomunikasi dalam berbagai bahasa membuatnya sangat unggul di bidang linguistik.

Platform seperti chatGPT, Copy AI, Google translate, Bing translator, Perplexity AI, Deepl, Worldy, hingga Grammarly telah menggantikan peran manusia dalam proses editing dan terjemahan.

7. Teknik

Meskipun teknologi AI belum sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam bidang teknik, namun teknologi ini telah membantu dalam berbagai aspek perencanaan dan analisis.

Beberapa aplikasi WA yang digunakan di bidang teknik sipil dan teknik industri meliputi Dusty robotics, civils ai, airwork dan C3 AI.

Dengan perubahan tersebut, menunjukkan bahwa meskipun teknologi AI menawarkan efisiensi, namun di sisi lain kehadirannya juga menjadi ancaman yang nyata bagi sejumlah profesi, terutama bagi para lulusan baru yang belum memiliki pengalaman kerja.

Maka, adaptasi dan pengembangan keterampilan digital kini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi para sarjana agar tetap relevan di era otomatisasi seperti saat ini.

0 Komentar