Jumlah nelayan di Kota Cirebon terus mengalami penurunan setiap tahun. Nelayan tradisional yang semula lebih dari 400 orang kini tersisa sekitar 400, sedangkan Anak Buah Kapal (ABK) berjumlah sekitar tiga ribu lebih.
Minat generasi muda untuk menekuni profesi sebagai nelayan cukup minim. Meskipun orang tua mereka adalah nelayan, anak-anaknya memilih untuk berkarir atau bekerja di luar. Hal ini menyebabkan jumlah nelayan di Kota Cirebon terus berkurang setiap tahun.
Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan menjelaskan, saat ini, data menunjukkan jumlah nelayan tradisional dari lebih dari 400 kini tinggal sekitar 400 orang. Sementara itu, jumlah Anak Buah Kapal (ABK) berkisar tiga ribu lebih, yang biasa menangkap ikan dengan kapal besar di sejumlah perairan Indonesia.
Baca Juga:3 Pasangan Keciduk Petugas Saat Razia Jam Malam Di Kesenden – VideoWarga Jadi Korban Perselisihan Plt Kuwu Dan Ketua BPD Setu Kulon – Video
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri karena dikhawatirkan setiap tahun, jumlah nelayan di Kota Cirebon akan terus berkurang. Oleh karena itu, diperlukan upaya dan solusi untuk menumbuhkan minat profesi nelayan bagi generasi muda.
Untuk sementara ini, para nelayan tradisional di wilayah Kota Cirebon, seperti Samadikun, banyak yang tidak melaut atau menangkap ikan karena kondisi ikan dan hasil tangkapan yang minim.