Masih Sibuk Nyari Kerja, Jangan Bingung!! ? Ini Adalah Pekerjaan Yang Dibutuhkan di Indonesia

Pekerjaan
Maraknya pekerjaan yang sulit dicari, ada pekerjaan yang sangat dibutuhkan di Indonesia. Foto: Radar Bojonegoro/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Jumlah tertinggi berada di Jawa Tengah, yang berjumlah sebanyak 604.093 orang, dan Jawa Timur sebesar 499.723 orang.

Namun pada beberapa wilayah mengalami kelebihan pasokan contohnya di Jakarta yang mencapai 225.014 orang, dan Kepulauan Riau sebanyak 28.496 orang.

Akan tetapi di tengah kekurangan talenta digital, sejumlah perusahaan yang ada di Indonesia diketahui baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Tidak kurang dari 3 juta pekerja di industri tekstil terancam kehilangan pekerjaan.

Baca Juga:Mantap! Bisa Hasilkan Uang Ratusan Ribu Hanya Modal AplikasiJadi Driver Online Bisa Hasilkan Hingga Belasan Juta, Kok Bisa? Ini Caranya, Wajib Tahu

Tidak hanya itu, bahkan sebanyak 70% pengusaha hotel serta restoran yang ada di Jakarta, desas-desus nya memiliki rencana untuk melakukan efisiensi pegawai.

Nailul Huda selaku Direktur Ekonomi Digital Center Of Economics and Law Studies (Cellios) menjelaskan bahwa, adanya faktor daya beli dan permintaan yang berkurang dan hal tersebut berdampak pada produksi.

Mengutip data S&P, angka purchasing manager Indonesia (PMI) di Indonesia memang menurun sangat tajam dari 5204 pada Maret 2025, merosot jatuh kebawah hingga 50, yakni angka 46,7 pada April dan Mei sebesar 47,4.

Angka PMI di bawah 50 menjadi pertanda kinerja industri manufaktur memburuk, karena tidak adanya ekspansi.

Penyebab hal tersebut bisa dikarenakan tidak ada tambahan produksi industri manufaktur untuk dalam negeri.

Dan hal tersebut bisa membuat PHK meningkat tajam, bahkan akan ada pelemahan industri mencapai 1,2 juta orang.

Teknologi AI digadang-gadang sebagai faktor utama pekerjaan punah dan memicu PHK massal. Namun Nailul mengatakan bahwa penyebab gelombang PHK baru-baru ini dipicu perang tarif Amerika Serikat dan pelemahan permintaan domestik akibat daya beli yang belum membaik.

0 Komentar