DPR berjanji akan memanggil Basarnas. Akan bertanya apa yang kurang. Akan mencatat, akan merevisi. Tapi yang tak bisa dikembalikan adalah waktu. Dan nyawa. Dan kesempatan untuk memberi pertolongan ketika masih ada denyut napas yang bisa diselamatkan.
Tentu kabar ini datang dengan nada duka, bukan laporan resmi. Namun, ia lahir dari rasa kehilangan yang nyata.
Kini, yang dibutuhkan bukan hanya evaluasi dan rapat komisi, tetapi perubahan nyata: kesiapsiagaan lebih baik, alur komunikasi lebih cepat, dan perhatian pada setiap detik yang sangat berharga saat nyawa sedang genting.