RADARCIREBON.TV – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, akhirnya bicara keras. Tidak lagi pakai basa-basi birokarasi.
Juli ini, ia memastikan semua anggaran daerah –baik itu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan seluruh dserah di Jawa Barat akan dibuka. Satu digit. Satu baris. Satu demi satu. Di depan rakyat. Di depan publik. Di depan kamera. Di akun media sosialnya.
“Saya akan undang langsung Wali Kota , Bupati, Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Bapenda, semua datang. Duduk! Saya akan baca seluruh penggunaan APBD nya, “tegas Kang Dedi dengan suara lantang saat memberikan sambutan pada peringatan hari Jadi ke 598 Kota Cirebon.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Dapat Dukungan Karena Profesionalitas SPMB Tanpa TitipanHilmy: Sering Kunjungi Cirebon, Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi Tunjukkan Komitmen Nyata untuk Rakyat
Ia menyatakan, mulai Juli, dirinya akan membaca dan membongkar seluruh isi APBD secara langsung: berapa untuk proyek, berapa untuk perjalanan dinas, berapa masuk kantong siapa. Tak ada ruang gelap! Tak ada lemari rahasia!
“Kalau kalian takut data dibuka, berarti kalian menyembunyikan sesuatu! Kalau jujur, ngapain takut?nanti biar tahu, yang ini nyumputin anggarannya dimana, yang ini dimana biar semua tahu,”imbuhnya.
Kang Dedi menyebut bahwa terlalu lama rakyat dibuat bingung oleh angka-angka APBD yang disajikan dengan bahasa teknis dan ditutup-tutupi. Ini era keterbukaan. Jika pemimpin takut transparansi, maka dia tidak layak duduk di jabatan publik.
“Jangan sampai ada ruang gelap, semua harus transparan, karena kalau kita transparan maka kita akan dapat kepercayaan masyarakat,”paparnya.
Semua proses pembukaan anggaran akan disiarkan langsung di media sosial Kang Dedi dan disebarluaskan ke masyarakat. Ini bukan sekadar acara formal – ini deklarasi perang terhadap kebohongan, pemborosan, dan permainan anggaran.
“Kita bikin semua rakyat tahu: proyek ini anggarannya berapa, siapa pelaksananya, dan apa yang menguap! Kita temukan kebocorannya,”tambahnya.
Kang Dedi juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut jika nanti ada tekanan politik, serangan kelompok tertentu, atau upaya pembusukan nama.
Baca Juga:Didemo Siswa, Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Langsung Dicopot Dedi MulyadiMomen Dedi Mulyadi Ngobrol Dengan Gubernur Maluku Utara Mencuri Perhatian Warganet
“Kalau audit kalian bersih, kalau kalian jujur, biar pun digempur habis-habisan, rakyat yang akan bela kalian! Tapi kalau kalian bermain diruang gelap, jangan harap bisa sembunyi. Di zaman saya,”jelasnya.
Juli bukan lagi bulan laporan. Juli adalah bulan pembongkaran! Jika ada yang gelisah dengan rencana ini, mungkin memang ada yang disembunyikan. Maka rakyatpun berhak curiga.