PLTS Terapung, Harapan Baru Energi Hijau dari Tengah Pulau Jawa

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berbicara terkait rencana pembangunan PLTS di Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berbicara terkait rencana pembangunan PLTS di Jawa Tengah. Ia meminta semua pihak mendukung dan bisa mensukseskan PSN tersebut
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di balik permukaan tenang Waduk Kedungombo dan Gajahmungkur, tengah bergelora sebuah harapan baru bagi masa depan energi hijau di Indonesia.

Dua danau buatan yang selama ini dikenal sebagai sumber irigasi dan pariwisata, dalam waktu dekat akan menyandang peran baru—sebagai rumah bagi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung pertama berskala besar di Jawa Tengah.

Proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur. Ini adalah langkah nyata menuju transisi energi bersih, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digadang-gadang mulai dikerjakan pada 2025 mendatang.

Baca Juga:Produk Jateng Tembus Dunia! Gubernur Ahmad Luthfi Lepas Ekspor Bus Karoseri Laksana ke Sri LankaMasalah Stunting Masih Jadi PR Besar, Pemerintah Fokus di Jabar, Jateng, dan Sulsel

Jika semua berjalan lancar, dalam waktu 14 bulan, dua pembangkit ini akan menyemburkan energi hijau sebesar 100 Mega Watt masing-masing, cukup untuk mengaliri ribuan rumah dan fasilitas publik.

“Pembangunan untuk PLTS tidak butuh waktu lama. Harapannya di akhir 2026 atau awal 2027 sudah bisa beroperasi secara komersial,” tutur Julita Indah, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga Indonesia Power, usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang, Jumat (4/7).

Lebih dari sekadar menyuplai energi bersih, proyek ini diyakini akan membawa dampak ekonomi yang tak kalah cerah. Ratusan tenaga kerja lokal diperkirakan akan terserap.

Di sisi lain, panorama danau yang dihiasi hamparan panel surya bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dan investor.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut hangat rencana ini. Baginya, PLTS terapung bukan hanya tentang listrik, tetapi tentang masa depan provinsi yang lebih ramah lingkungan, lebih terbuka terhadap investasi, dan lebih mandiri energi.

“Saya akan koordinasi dengan para bupati karena ini masuk PSN, jadi harus jalan. Ini langkah penting mendukung industri hijau,” ujarnya.

Luthfi bahkan menyambungkan benang merah antara proyek ini dengan diplomasi ekonomi tingkat internasional. Dalam sebuah pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa dan perwakilan dari 12 negara Eropa di Surakarta beberapa waktu lalu, isu ketersediaan energi hijau menjadi sorotan utama.

Baca Juga:Bapenda Jateng Hadirkan Racing Simulator di Jateng Fair 2025, Edukasi Pajak Sambil Balapan SeruTips Lolos Seleksi Tulis dan Wawancara SPMB Jateng 2025

“Mereka selalu tanya: kalau kami investasi di Jawa Tengah, green power-nya ada atau tidak? Nah, ini jawabannya,” katanya penuh keyakinan, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko.

Dalam bayangan Luthfi dan para pelaku energi, panel-panel surya yang mengapung di atas air bukan hanya akan memanen cahaya matahari, tetapi juga memantulkan harapan akan Jawa Tengah yang lebih bersih, lebih lestari, dan lebih siap menyongsong masa depan.

0 Komentar